Efsalt: Inovasi Garam Mandi untuk Relaksasi

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Perlengkapan untuk merawat tubuh saat ini semakin beragam. Untuk mandi saja tidak hanya sekedar menggunakan sabun batang atau cair, melainkan bisa juga menggunakan garam mandi. Garam mandi yang umumnya ada di pasaran berbentuk kristal atau granul dan bertekstur kasar. Ingin menambah varian garam mandi, Indry Liong, S.Farm. dan Merlyn Xumara, S.Farm. menghadirkan Effervescent Salt (Efsalt), dengan bimbingan Farida Lanawati Darsono, S.Si., M.Sc. dan Kuncoro Drs. Foe, G.Dip.Sc., Apt. Mengusung nama Efsalt untuk inovasinya, Indry menghadirkan garam mandi dalam bentuk bath bomb, sedangkan Merlyn menghadirkannya dalam bentuk serbuk effervescent.

“Sensasi effervescent sendiri tengah digemari dan menarik perhatian masyarakat, karena sediaan akan menghasilkan gas ketika dimasukkan dalam air dan larut dalam waktu kurang lebih satu hingga dua menit. Selain itu ada efek relaksasi yang ditimbulkan saat menggunakan produk kami,” tutur Indry. Salah satu bahan yang kami gunakan yaitu garam (magnesium sulfat), garam sendiri kaya akan mineral yang bermanfaat mengangkat sel sel kulit mati (exfoliant) sehingga kulit menjadi lebih lembut.

Untuk membuat bath bomb, Indry mencampurkan magnesium sulfat yang dihaluskan, lalu ditambah sodium bikarbonat, kemudian dibubuhi pewarna sedikit demi sedikit, dilanjutkan dengan memasukkan asam sitrat yang dihaluskan serta ditambah dengan guar gum. Pada setiap tahap penambahan, bahan perlu dicampur agar merata terlebih dahulu sebelum akhirnya siap dicetak berbentuk bola. “Semua bahan kecuali guar gum perlu dioven terlebih dahulu untuk mengurangi tingkat kadar air pada setiap bahan, karena kadar kelembapan yang tinggi akan menyebabkan reaksi kimia antar bahan,” tutur Indry. Bath bomb inovasinya dapat digunakan dua kali dalam seminggu dan menimbulkan efek relaksasi saat digunakan ketika berendam dan dapat melembutkan kulit.

Masih mengenai garam mandi, Merlyn membuat garam mandi dalam bentuk serbuk halus. “Dipilih bentuk serbuk agar mempercepat proses larutnya dalam air, dan efek effervescentnya membantu melepaskan aroma minyak esensial ke udara sehingga tercipta aroma yang aromatik,” tuturnya. Untuk ini Merlyn menambahkan minyak esensial aroma lavender. Selain untuk mandi, garam mandi inovasinya bisa untuk merendam kaki dengan cara dicampurkan pada air hangat.

Untuk inovasinya Merlyn mengoven seluruh bahan yang digunakan yaitu natrium bikarbonat, magnesium sulfat, Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES), asam sitrat dan pewarna. Setelah dioven kemudian SLES dan magnesium sulfat dihaluskan lebih dulu, baru kemudian pewarna ditambahkan sedikit demi sedikit sambil diratakan. Setelah warna serbuk sudah tercampur dengan sempurna, ditambahkan sodium bikarbonat dan minyak esensial. Proses terakhir dicampurkan dengan asam sitrat.

Untuk melihat kualitas dari Efsalt sendiri, Indry dan Merlyn sudah melakukan serangkaian uji dan hasilnya pun aman. “Selama kita lakukan uji coba kepada 30 panelis semuanya aman, tidak ada iritasi atau kemerahan pada kulit. Tapi jika ingin dikomersilkan tetap harus dilanjutkan proses ujinya sesuai dengan standar yang berlaku,” pungkas Merlyn.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_gallery interval=”3″ images=”8768,8776,8774″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tiada Batas untuk Peradaban Kasih

(UKWMS – 15/5/2024) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (LPPM UKWMS), kembali gelar acara tahunan, Gelar Karya. Tema yang

Demokrasi: Masyarakat Harus Cerdas

(UKWMS – 10/5/2024) – Perkembangan teknologi dan informasi dewasa kini banyak mempengaruhi kehidupan manusia, baik pada pribadi maupun kelompok. Bahkan, hampir tidak ada aspek yang