Membangun Komunikasi Multikultural Bersama Aan Anshari

(UKWMS – 30/11/2022) – Mata kuliah Komunikasi & Multikulturalisme Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (Fikom UKWMS) berkesempatan mengundang Aan Anshari sebagai pembicara dalam kuliah tamunya. Tema yang diangkat adalah ‘Membangun Komunikasi Multikultural: Belajar dari Pengalaman-Pengalaman’.

Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Kamis (2/11) lalu di ruang Auditorium A301, UKWMS Kampus Dinoyo. Selain dihadiri oleh Fikomers 2021, juga terdapat tamu spesial para siswa dari SMAK Frateran Surabaya.

Aan Anshari, atau kerap disapa Gus Aan bercerita mengenai pengalamannya dalam intoleransi, LGBT, hingga SARA dan penggunaan komunikasi yang konstruktif dalam menanggulangi isu tersebut. “Bagaimana menggunakan Ilmu Komunikasi itu tidak hanya di dalam area bisnis, area yang tidak ada kaitannya dengan kewajiban moral, tetapi Ilmu Komunikasi itu juga bisa digunakan untuk pembelaan terhadap konstitusi kita, terhadap kemanusiaan, melakukan toleransi, dan sebagainya,” ungkap Aan.

Kuliah tamu ini bertujuan agar para mahasiswa mengerti konsep toleransi, dan mengingatkan bahwa perbedaan adalah hal yang wajar, tidak harus persamaan yang selalu diutamakan. “Keragaman sangat rawan akan konflik. Maka itu, penting wawasan yang lebih lagi pada mereka, bahwa di luar sana ada kelompok-kelompok yang tidak seperti mereka bayangkan bahwa ‘mayoritas’ jahat semua. Tapi, ada sekelompok orang yang sangat toleran, bahkan sangat menghormati, itu yang disebut multikultural,” jawab Akhsaniyah, S.Sos., M.Med.Kom., selaku dosen pengampu mata kuliah.

“Materi yang disampaikan Gus Aan menurut saya berarti sekali, dan tentunya sangat penting bagi kita terutama generasi penerus bangsa karena kita yang akan meneruskan bangsa ini menjadi lebih baik lagi,” tutur Matthew Arlen, peserta dari SMAK Frateran Surabaya.

Aan dan Akhsaniyah berharap agar mahasiswa semakin paham terkait toleransi dan dipupuk dalam diri mereka, sehingga bersama-sama bisa melawan dan menyuarakan intoleransi hingga menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.

Dresscode pakaian adat yang diusung dalam kuliah kali ini pun menjadi ajang membanggakan kebudayaan masing-masing, salah satunya pemenang dari Best Costume yaitu Ayu Intan, “Perasaan saya sangat senang karena mau menunjukkan bahwa Indonesia ini memiliki keanekaragaman agama, suku, etnis, dan budaya serta menunjukkan Indonesia yang multikulturalisme.” (Falens Maitreyani – Mahasiswa Fikom UKWMS/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tiada Batas untuk Peradaban Kasih

(UKWMS – 15/5/2024) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (LPPM UKWMS), kembali gelar acara tahunan, Gelar Karya. Tema yang

Demokrasi: Masyarakat Harus Cerdas

(UKWMS – 10/5/2024) – Perkembangan teknologi dan informasi dewasa kini banyak mempengaruhi kehidupan manusia, baik pada pribadi maupun kelompok. Bahkan, hampir tidak ada aspek yang