(UKWMS – 26/10/2023) – Bahan buangan yang tidak terpakai atau biasa dikenal dengan istilah limbah, merupakan hal yang dianggap tidak berharga dan akan berakhir pada tempat pembuangan. Salah satu limbah yang banyak ditemui di Indonesia yaitu limbah perikanan. Limbah perikanan semakin meningkat selaras dengan peningkatan produksi perikanan di Indonesia, namun menyisakan limbah seperti tulang, sisik, sirip, jeroan dan beberapa bagian lainnya.
Namun siapa sangka, bahwa salah satu limbah yang tidak berharga itu disulap oleh empat mahasiswa Fakultas Kewirausahaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS). Mereka adalah Marcella Rebecca Vania Kawatu, Yoane Deanita, Caroline Tanazal, dan Frenaldy Utomo. Inovasi yang dihasilkan dapat membantu kehidupan manusia, khususnya menyamarkan bekas luka.
Produk ini berbentuk hydrogel dan memiliki bahan aktif Marine Collagen. Bahan aktif ini berasal dari sisik ikan dan tulang-tulang ikan besar di laut. Manfaat bahan aktif ini dapat melembabkan dan meningkatkan produksi collagen pada kulit, sehingga membantu menyamarkan bekas luka. Cella, salah satu anggota kelompok menyatakan bahwa produk ini dapat digunakan pada seluruh anggota tubuh, termasuk wajah. Dan produk ini juga berfungsi sebagai moisturizer.
Inovasi produk skincare ini dilakukan kelompok bukan tanpa alasan, karena berawal dari keresahan mereka untuk memudarkan bekas luka. “Kami memilih untuk menggunakan Marine Collagen yang sudah pasti dapat membantu menyamarkan bekas luka,” jelasnya.
Untuk menghasilkan produk ini, keempat mahasiswa berkolaborasi dengan Fakultas Farmasi UKWMS. “Kolaborasi ini menjadi salah satu bukti nyata perwujudan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sekaligus mereka bisa belajar lintas prodi dan meramu formulasi yang tepat, dan harapannya mereka bisa menjadi wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja baru,” jelas Aldo Hardi Sancoko, SE., MM., selaku Wakil Dekan Fakultas Kewirausahaan UKWMS.
Pendampingan pun dilakukan langsung oleh Farida Lanawati Darsono, M.Sc., selaku dosen Fakultas Farmasi UKWMS. “Tentu ini menjadi satu hal yang positif, dan dengan senang hati kami bekerja sama dengan Fakultas Kewirausahaan UKWMS untuk mengembangkan produk ini. Dan kedepannya diharapkan produk ini bisa diproduksi secara massal, bekerja sama dengan industri,” pungkas Farida. (KSVE/Red)