(UKWMS – 2/12/2024) – Masa Adven atau masa penantian, dimulai empat minggu sebelum Natal. Karena itu kata “Adven” yang berasal dari bahasa Latin “adventus” memiliki arti kedatangan. Masa ini tidak hanya mengenang kelahiran Yesus di Betlehem, tetapi juga mengarahkan hati dan pikiran umat untuk menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali di akhir zaman. Mendalami masa adven memiliki makna tersendiri dalam setiap minggunya, sebagai upaya umat bersiap diri secara rohani menyambut Natal.
Pertama dalam tradisi Adven, terdapat empat lilin yang dinyalakan secara bertahap setiap minggunya. Setiap lilin memiliki warna dan makna khusus:
- Lilin Pertama (Ungu): Lilin ini disebut juga sebagai Lilin Harapan atau Lilin Nabi. Warna ungu melambangkan penantian dan pertobatan. Lilin ini mengingatkan umat akan harapan yang dibawa oleh para nabi tentang kedatangan Mesias
- Lilin Kedua (Ungu): Lilin ini dikenal sebagai Lilin Perdamaian atau Lilin Betlehem. Warna ungu tetap melambangkan penantian dan pertobatan. Lilin ini mengingatkan umat akan damai yang dibawa oleh kelahiran Yesus di Betlehem
- Lilin Ketiga (Merah Muda): Lilin ini disebut Lilin Sukacita atau Lilin Gembala. Warna merah muda melambangkan sukacita dan kegembiraan. Lilin ini dinyalakan pada Minggu Gaudete, yang berarti “bersukacitalah”. Ini adalah momen untuk merayakan sukacita karena kedatangan Kristus semakin dekat
- Lilin Keempat (Ungu): Lilin ini dikenal sebagai Lilin Kasih atau Lilin Malaikat. Warna ungu kembali melambangkan penantian dan pertobatan. Lilin ini mengingatkan umat akan kasih yang dibawa oleh Yesus Kristus ke dunia
Dengan memahami makna dari setiap lilin dan menjalani pantangan dengan sungguh-sungguh, umat dapat merasakan kedamaian dan sukacita yang sejati dalam menyambut Natal. Selama Masa Adven, umat Kristiani diajak untuk melakukan pantangan dan pertobatan sebagai bentuk persiapan rohani.
Pantangan ini bisa berupa puasa, doa, dan perbuatan kasih. Tujuannya adalah untuk membersihkan hati dan mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus dengan penuh sukacita dan damai. Selama masa ini, umat diajak untuk merenung, bertobat, dan memperbaharui diri.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan selama Masa Adven:
7 Dosa yang Harus Dihindari
- Kesombongan: Menganggap diri lebih baik dari orang lain dan tidak mengakui kelemahan diri.
- Iri Hati: Merasa tidak senang dengan kebahagiaan atau keberhasilan orang lain.
- Kemalasan: Mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban rohani.
- Keserakahan: Menginginkan harta atau kekayaan secara berlebihan.
- Kemarahan: Tidak mampu mengendalikan emosi dan sering marah tanpa alasan yang jelas.
- Nafsu: Keinginan yang berlebihan terhadap kenikmatan duniawi.
- Kerakusan: Mengonsumsi makanan atau minuman secara berlebihan tanpa memperhatikan kebutuhan orang lain.
Aksi Pantang dan Puasa berlaku untuk semua umat Kristiani, namun ada beberapa ketentuan khusus yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
- Anak-anak: Anak-anak di bawah umur 14 tahun biasanya tidak diwajibkan untuk berpuasa, tetapi mereka diajak untuk memahami makna Adven dan melakukan tindakan kasih sederhana.
- Dewasa: Umat berusia 14 tahun ke atas diharapkan untuk melakukan pantangan, seperti mengurangi konsumsi makanan tertentu atau menghindari hiburan yang berlebihan.
- Lansia: Umat yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi kesehatan tertentu mungkin diberikan kelonggaran dalam menjalankan pantangan, tetapi tetap diajak untuk berpartisipasi dalam doa dan tindakan kasih.
Masa Adven berakhir pada malam Natal, yaitu tanggal 24 Desember. Perayaan Natal menandai kelahiran Yesus Kristus dan merupakan puncak dari masa penantian Adven. Maka dari itu, pada tanggal 25 Desember umat diharapkan mengikuti malam Natal dan Misa Hari Raya Natal karena memiliki liturgi yang berbeda.
Melalui perayaan ini, umat dapat memperdalam hubungan dengan Tuhan, memperkuat komunitas iman, dan menemukan kembali semangat hidup yang baru. (SDB/Red)