(UKWMS – 3/8/2023) – Vecum Fest mengusung tema The Spirit of Mission yang dilaksanakan pada tanggal 3-5 Agustus 2023 di Widya Mandala Hall Kampus UKWMS Pakuwon Surabaya adalah kegiatan untuk memperingati ulang tahun Seminari Garum ke-75th yang berkolaborasi dengan beberapa sekolah dan komunitas. Kegiatan ini terdiri dari 3 acara utama yaitu Pameran Lukisan, Expo Panggilan, dan Charity Concert.
Veni Mecum berasal dari bahasa Latin, artinya “Mari, ikutlah Aku” yang terinspirasi dari Matius 4:19. Vecum Fest adalah peristiwa iman yang menjadi sarana ungkapan syukur sekaligus mewartakan panggilan menjadi imam serta mendorong Gereja-Umat Allah untuk semakin peduli dengan pendidikan calon imam. Harapannya semakin banyak benih calon-calon imam dan para pemerhati pembinaan di Seminari Garum. Tema diambil dari sejarah berdirinya Seminari Garum pada tahun 1948 di Surabaya dengan semangat bermisi, sehingga The Spirit of Mission menjadi nama dari tema Vecum Fest tahun ini.
Konferensi pers dihadiri oleh tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam pelaksanaan Vecum Fest, yaitu RD Robertus Theo Elno Respati (Producer of Vecum Fest), RD Yuventius Fusi Nusantoro (Rektor Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo Garum Keuskupan Surabaya), RD Ignatius Sadewo Setiabudi (Rm. perwakilan UKWMS), Drs. Kuncoro Foe (Rektor UKWMS), RD Tetra Ananta CM (Komunitas Religius), Agus Kucing (seniman), Mbah Yon (seniman), dan Pak Deddy sebagai moderator dalam berjalannya konferensi pers ini (4/8)
RD Yuventius Fusi Nusantoro menyampaikan “Tidak semua keuskupan memiliki seminari menengah, namun Keuskupan Surabaya merupakan salah satunya yang memiliki rumah pembinaan demi mencetak calon-calon imam bagi dirinya sendiri maupun Gereja secara universal.” Adapun RD Tetra Ananta CM selaku Komunitas Religius juga menambahkan bahwa Vecum Fest mengundang beberapa kongregasi yang ikut berkarya dalam kegiatan ini, salah satunya seperti Suster Putri Kasih, Misionaris Claris, Serikat Salesian Don Bosco, dll.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di auditorium UKWMS Kampus Pakuwon, RD Ignatius Sadewo Setiabudi sebagai Romo perwakilan UKWMS menyampaikan, “Seminari ini (Seminari Garum) adalah jantung bagi keuskupan untuk mencetak calon-calon imam. Diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini secara terbuka untuk umum, dapat memotivasi khalayak secara khusus laki-laki katolik untuk dapat mencapai panggilannya menjadi imam”.
Terkait pameran lukisan, Seniman Agus Kucing memberikan pernyataan “Lukisan mampu memvisualisasikan ide gagasan yang memang terinspirasi dari lingkungan dan alkitab. Sejarah telah melukiskan bahwa peran Gereja dan seniman sangat penting bagi perkembangan zaman. Lukisan yang dipamerkan merupakan 60% lukisan para seniman dan 40% lukisan romo-romo yang tak hanya dari Seminari Garum saja, namun ada juga yang dari Batu, Probolinggo, Surabaya, dan Pasuruan”.
“Peran Gereja dan seminari yang terhubung oleh kampus memiliki peran penting dalam menyalurkan ide-ide sebagai refleksi kehidupan sehingga mampu memberikan pencerahan bagi yang melihat. Demikian mahasiswa juga menjadi penyalur bagi lingkungan dan memberikan dampak serta peka terhadap lingkungannya,” lanjut Agus Kucing.
Lukisan yang dipamerkan sebagian tidak memiliki tema secara khusus. “Teman-teman (seniman & romo) yang hadir menyediakan diri dalam peranan pameran lukisan ini tidak tertuju pada orientasi tertentu namun menggarap nilai dan kepribadian pelukis, sehingga tradisi Katolik antara Gereja dan budaya sangat erat seperti yang disampaikan,” ujar Mbah Yon.
Terdapat 64-67 lukisan yang siap, namun demi menyiasati kapasitas ruangan yang ada, maka lukisan yang dipajang hanya 56 buah, sisanya dipamerkan di Cafe Pastor.
“Gereja membutuhkan imam, Gereja melahirkan imam.” Ujar RD Yuventius Fusi Nusantoro selaku Rektor Seminari Menengah menutup sesi percakapan.