(UKWMS – 22/07/2024) Hari Otak Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 22 Juli, merupakan sebuah inisiatif global. Tujuan dari inisiatif ini untuk membantu masyarakat menyadari pentingnya kesehatan otak. Peringatan ini dicetuskan oleh Federasi Neurologi Dunia (World Federation of Neurology, WFN), yang didirikan pada tanggal yang sama pada tahun 1957 di Belgia. Pemilihan tanggal ini berfungsi untuk menghormati organisasi tersebut dan perannya dalam penelitian neurologi dan kesehatan otak].
Hari Otak Sedunia bertujuan untuk mendidik masyarakat mengenai pentingnya kesehatan otak dan pencegahan penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Setiap tahun, peringatan ini mengusung tema yang berbeda. Untuk tahun 2024, tema yang diangkat adalah “Kesehatan dan Pencegahan Otak,” yang berfokus pada edukasi tentang tindakan pencegahan terhadap gangguan neurologis seperti stroke, migrain, Alzheimer, dan epilepsi. Sebagian besar kasus tersebut dapat dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Pentingnya Kesehatan Otak dan Langkah Pencegahan Penyakitnya
Otak adalah organ vital yang mengatur berbagai fungsi tubuh dan mempengaruhi kualitas hidup individu. Peringatan Hari Otak Sedunia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan otak, serta mendorong penelitian lebih lanjut dalam bidang neurologi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan otak, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mereka.
Berikut adalah beberapa cara yang disebutkan dalam perayaan ini untuk mencegah penyakit otak:
1. “Pencegahan”: Banyak penyakit otak yang kehadirannya dapat dicegah sedini mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti gaya hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan mendapatkan cukup tidur.
2. “Advokasi”: Upaya global yang diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan otak dan gangguan saraf. Ini termasuk pendidikan, pengobatan, dan dukungan yang tepat untuk mencegah, mengelola, dan menangani gangguan otak.
3. “Pendidikan dan Pemahaman”: Meningkatkan kesadaran publik tentang kesehatan otak dan gangguan terkait. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi tentang tindakan pencegahan, seperti menghindari pola makan yang tidak sehat, mengurangi stres, dan menghindari paparan zat berbahaya.
4. “Penelitian dan Pengembangan”: Memajukan penelitian untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit otak dan mencari solusi baru untuk mencegah dan mengobati gangguan neurologis.
5. “Aksesibilitas dan Kesetaraan”: Meningkatkan aksesibilitas dan kesetaraan dalam mengatasi masalah kesehatan otak di seluruh dunia. Hal ini termasuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi bagi penyandang disabilitas.
6. “Pemeriksaan Kesehatan”: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, terutama untuk individu yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit otak, seperti stroke, penyakit Alzheimer, dan epilepsi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan otak dan mengurangi risiko terkena penyakit neurologis. Sebagai civitas at yang termasuk universitas terbaik di Surabaya, sudahkah kita menjaga kesehatan otak kita? (VW)