SPT Lancar, Pajak Jalan

(UKWMS-19/3) Ingat bulan Maret, ingat pajak. Itulah yang ada di benak sebagian besar warga negara Indonesia yang taat pajak. Meski demikian, belum tentu semua orang yang sadar akan kewajiban ini paham pula bagaimana tata cara yang benar dalam membayar maupun melaporkan pajak yang telah mereka bayar.  Tak terkecuali karyawan yang sudah mendapatkan surat tanda bukti pemotongan pendapatan untuk pembayaran pajak dari pemberi kerja mereka.

Laboratorium komputer Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) di gedung St.Benedictus lantai 2 di Sabtu pagi yang biasanya tenang menjadi ramai karena adanya kegiatan pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) yang diadakan oleh Jurusan Akuntansi. Tepatnya pukul 09.00 pagi kegiatan pelayanan masyarakat dari jurusan akuntansi yang diberikan secara gratis ini dimulai dengan bantuan beberapa mahasiswa akuntansi dari tim Tax Centre UKWMS, tim dosen dan juga beberapa alumni jurusan akuntansi yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang rutin dilaksanakan dari tahun 2008 ini dihadiri oleh puluhan peserta yang berlatar belakang pengajar maupun karyawan, baik dari sivitas UKWMS maupun dari perusahaan serta instansi lain.

Bentuk kegiatannya sendiri adalah mendampingi dan membantu para peserta mengenai cara pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) dalam pembayaran pajak. Acara ini ada karena adanya kebutuhan dan permintaan dari masyarakat yang ternyata masih merasa awam mengenai cara pengisian SPT serta pembayaran pajak. Peserta yang mengikuti kegiatan ini diwajibkankan membawa persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan yang salah satunya adalah bukti potong PPh pasal 21 dari perusahaan tempat mereka bekerja. Penting untuk melakukan pengisian SPT dan sifatnya wajib karena jika tidak mengisi SPT, maka tidak akan dapat untuk melaporkan pajak yang harus dibayarkan.

“Kendala yang banyak dialami para peserta adalah jika bukti potongnya salah sehingga memakan waktu yang lama dalam pengisiannya dan juga para peserta ini masih belum terbiasa dengan sistem yang baru secara online” ujar Yofina Panji Junita sabagai asisten dosen perpajakan yang ikut menjadi panitia. Kendala yang dialami oleh para peserta ini mendapat tanggapan dari salah satu fasilitator acara yaitu Yohanes Hari Murti, S.E., M.A., Ak “kesannya pajak itu kan biasanya menakutkan tapi sebenarnya kalau pengisiannya memang sudah sesuai ya lancar saja,” ujarnya.

“Peserta pelatihan ini relatif cukup banyak biasanya, tapi sekarang ini mulai berkurang, nah berkurang itu macam-macam sebabnya, mungkin karena sudah mulai bisa, itu kan bagus. Agak ramai lagi kalau ada perubahan, entah perubahan peraturan atau format, kalau sudah begitu mereka akan balik lagi” tambah pria yang akrab di sapa Pak Hari ini. Sekalipun banyak peserta yang mendapat kendala dalam pengisian SPT, hal tersebut dapat ditangani dengan baik oleh para instruktur dan asisten dosen perpajakan.

Interaksi dari para peserta dan panitia sangat terlihat dalam kegiatan ini. Tidak hanya instruktur yang memberi pengarahan tapi juga para mahasiswa yang ikut membantu peserta. Hal ini dapat menjadi salah satu sarana bagi para mahasiswa untuk dapat melayani masyarakat sekitar lingkungan Kampus Widya Mandala Surabaya. Manfaat dari diadakannya kegiatan ini dirasakan pula oleh salah seorang peserta, “Kegiatan ini sangat membantu, karena saya tidak bisa mengisi sendiri dan binggung. Kalau tahun depan diadakan lagi saya pasti ikut” ujar Emi Sukarti selaku peserta sekaligus dosen Fakultas Farmasi UKWMS. Kegiatan hari itupun berakhir pada pukul 13.00 dan keseluruhan acara telah berjalan dengan baik serta membawa manfaat bagi masyarakat sekitar UKWMS. (Tirsa Ruby)