(UKWMS – 19/11/2025) – Setiap profesi pekerjaan, tentu mengemban peran mulia yang tujuannya untuk berkontribusi kepada masyarakat. Semakin banyak yang terlibat, maka hasilnya pun akan lebih banyak dirasakan oleh masyarakat. Kali ini, para mahasiswa kedokteran Indonesia bergerak menjalankan peran mulianya.
Melalui Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), mengajak seluruh mahasiswa kedokteran di seluruh Wilayah 4 bergabung dalam kegiatan Indonesian Gives Back (IGB). Pelaksanaan IGB 2025 berlangsung pada Jumat – Minggu (17-19/10) lalu di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
“Kegiatan ini sebagai wadah mahasiswa kedokteran di Wilayah 4, bersatu padu dan menjalankan perannya sebagai pengabdi masyarakat. Tak hanya aksi bakti sosial semata, tetapi juga monumen persatuan mahasiswa kedokteran adalah satu dalam setiap langkah pengabdian,” tutur M. Hanif Muthahari Ridwan selaku Sekretaris Wilayah 4 ISMKI.
IGB 2025 mengusung tema Healthy Joints, Strong Backs, Safer Works: Together for a Pain-Free Future! Tema ini menyoroti masalah kesehatan muskuloskeletal, nyeri sendi, dan nyeri punggung bawah. Dimana kondisi ini berdampak besar terhadap kualitas hidup dan produktivitas pekerja.
Sehingga, melalui kegiatan ini masyarakat belajar bahwa kesehatan bukan hanya urusan individu. Melainkan juga investasi sosial untuk menciptakan masyarakat yang kuat dan sejahtera. Serta, IGB membantu masyarakat dalam mendeteksi masalah kesehatan, memberikan edukasi, dan menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan.
FK UKWMS Turut dalam Aksi Nyata
Pada kesempatan ini pula, enam mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FK UKWMS) berkesempatan terlibat sebagai relawan. Mereka adalah Nikita Aritama, Christopher Theo Gerardi, Sachiko Ciello Imellia, Christoforus Daniel Siswanto, lalu Mega Putri Nurul, Verdynatha Septian Manurung, dan Fransiscus Xaverius Dani.
“Total peserta yang terlibat sebanyak 129 orang dari berbagai universitas. Lalu, pemeriksaan gratis yang dilakukan meliputi antropometri, tensi, dan GCU. Termasuk, edukasi kesehatan dan lokakarya produksi kopi lokal Desa Pakis,” terang Dani. Mereka pun antusias karena FK UKWMS bisa beraksi secara nyata di masyarakat dan memberi dampak positif.
Sebelum mengikuti bakti sosial, para peserta lebih dulu mengikuti seminar internasional dengan tema Practical Update for Building Local Impact and Scientific Handover. Para peserta hadir mulai dari Indonesia hingga Vietnam. (Red1)




