Penggunaan Teknologi Pengasapan Ikan Untuk Peningkatan Pendapatan Kelompok Budidaya Ikan Lele “Sentono Ing Nyawiji”, di Dusun Janget, Desa Morang, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun – Jawa Timur
(UKWMS – 13/11/2023) – Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, didanai oleh Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) sebagai bentuk kepedulian, komit dan antusias terhadap permasalahan masyarakat. Pendekatan yang diambil dengan membuat solusi untuk menimbulkan motivasi masyarakat dalam bekerja lebih efisien.
Kegiatan dilaksanakan pada Mitra kelompok budidaya “Sentono Ing Nyawiji”, diketuai Mujiono, di Dusun Janget, Desa Morang, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, pada tanggal 13-14/10 lalu.
“Awalnya karena harga jual hasil panen ikan lele yang rendah, sedangkan biaya budidaya untuk menghasilkan 100 kg ikan lele, membutuhkan dana yang cukup banyak. Terlebih bila biaya pengeluaran lainnya diabaikan, dengan hasil panen 100 Kg, maka keuntungan yang didapat Rp 1.800.000,- penjualan hasil panen, dikurangi biaya benih dan pakan, Rp 1.550.000, menghasilkan Rp 250.000,-” ungkap Mujiono.
Faktanya, selama tiga bulan masa panen, hasilnya bahkan tak cukup untuk menopang perekonomian keluarga.
Oleh karena itu, tim yang terdiri dari para insinyur dari Prodi Profesi Insinyur, serta ekonom dari Prodi Akuntansi UKWMS, yakni; Ir. Andrew Joewono, ST., MT., IPU., ASEAN Eng., sebagai Ketua, lalu Dra. Ir. Adriana Anteng Anggorowati, MSi., IPU., Dr. Ivan Gunawan, ST., M.MT., CSIM., IPM., ASEAN Eng., Ir. Hartono Pranjoto, MSc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Dr. Dyna Rachmawati, MSi., Ak., CA., sebagai anggota memutuskan untuk melakukan pengabdian masyarakat.
Warga diajak berinovasi mengolah hasil panen ikan lele sebagai lele asap berkemasan vakum, sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Proses pengasapan ditunjang oleh peralatan pengasapan berbahan bakar arang, yang diinovasikan oleh Andrew dan tim dosen dari Fakultas Teknik UKWMS.
Bentuknya berupa tong pengasap dengan tiga rak tingkat dengan pengatur suhu, serta ruang bakar asap di bagian bawah. Sebelum dikirim dan dipasang di tempat usaha mitra, terlebih dulu peralatan diuji pakai di laboratorium Prodi Teknik Elektro.
“Ikan lele hasil panen dengan ukuran 1 Kg/9 ekor, dengan hasil panen 100 Kg bisa dapat 900 ekor. Lalu dilakukan pengasapan dengan alat pengasap berbahan bakar arang. Setelah itu, dikemas per kantong berisi tiga ekor, jadi menghasilkan 300 kantong tervakum. Kemudian, dijual dengan harga yang sesuai, sehingga penghasilan para pembudidaya lele jauh lebih banyak dari cara sebelumnya,” papar Andrew.
Hasil inilah yang menimbulkan dampak peningkatan motivasi dari mitra untuk tetap melakukan aktivitas dalam budidayanya. (VW/Red1/Red)