(UKWMS – 22/5/2022) – Menjalani studi doktoral tentu berbeda dengan studi sarjana dan magister. Mahasiswa doktoral dituntut untuk mempertajam analisis dan memiliki pengetahuan yang luas. Mewadahi hal ini, Program Doktor Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) menggelar Colloquium – The Doctoral Journey dengan tema Intersection Antara Data Science dan Pengambilan Keputusan Bisnis. “Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa program doktoral ilmu manajemen untuk menemukan kedalaman dan keluasan dalam merumuskan dan menjawab persoalan bisnis yang lebih kompleks,” ungkap Herlina Yoka Roida, Ph.D., selaku Ketua Acara.
Acara kali ini menghadirkan Sri Gunawan, DBA, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya. Walau digelar secara daring pada Sabtu (21/5), namun tak menyurutkan antusiasme peserta. Total ada 12 universitas dan enam negara yang berpartisipasi. Dan terbuka untuk seluruh mahasiswa doktoral di seluruh Indonesia yang ingin mendapat masukan guna perbaikan penelitiannya.
“Kami berharap dalam diskusi yang akan berjalan, akan menghasilkan paling tidak rencana bagi pengembangan ilmu manajemen khususnya akan dapat mengembangkan program studi Doktor di UKWMS. Dan diskusi ini dapat mendorong para peserta menemukan cara untuk mengambil bagian keputusan dari bidang kerjanya,” ungkap Prof. Dr. J. S. Ami Soewandi Direktur Sekolah Pascasarjana UKWMS.
Berbicara tentang data sains sebetulnya tak perlu berpikir yang rumit. Kondisi kita saat ini pun sudah perlahan terwujud, dimana banyak teknologi robot yang digunakan. Tak hanya di industri atau pabrik, tetapi rumah sakit hingga restoran pun mulai menggunakan robot dalam operasionalnya. “Situasi pandemi Covid-19 mendorong berbagai pihak berlomba-lomba merancang teknologi dan menggunakan robot, seperti rumah sakit menggunakan robot untuk mengantarkan obat atau peralatan kesehatan. Itu sudah merupakan bagian dari data sains. Hal yang dulu hanya angan-angan kita tentang teknologi, perlahan terwujud seiring berkembangnya teknologi,” jelas Sri Gunawan.
Terkadang kita tidak sadar, teknologi perlahan menggantikan peran manusia. Dimulai dari hal yang kecil hingga bahkan bisa dimanfaatkan untuk organisasi dimana segala sesuatu berbasis teknologi dan data ada dimana-mana. “Kalau kita amati sekarang, data yang terstruktur itu relatif sedikit dibandingkan dengan yang tidak terstruktur. Organisasi kini dipaksa membuat keputusan yang basisnya adalah data sains yang memiliki tantangan tersendiri,” tutur Sri Gunawan.
Selain sesi utama, kegiatan ini dilanjutkan dengan pararel sesi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari pemaparan dari para mahasiswa doktoral. Kelompok-kelompok terbagi dalam bidang Stratejik, Pemasaran dan Sumber Daya Manusia. Sehingga para peserta bisa mendapatkan masukan dari para pakar dan peneliti di bidang masing-masing. (Red)