(UKWMS – 20/11/2023) Komisariat Mafindo Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (KOMINDO UKWMS) menggelar kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 pada Kamis, (16/11). Kegiatan diadakan di Auditorium Benedictus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Kamus Dinoyo dengan tema “Gen Z Bisa Milih”. Adapun mahasiswa yang terlibat sebagai peserta dalam kegiatan tersebut berjumlah 128 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS.
Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 merupakan kegiatan yang diprakarsai oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan didukung oleh Google.org. Sekolah Kebangsaan secara spesifik menyasar pelajar SMA/Mahasiswa berusia 16-22 tahun yang belum pernah memilih dan akan menjadi pemilih pemula dalam pemilu 2024.
Para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terbagi dalam 10 kelompok dan tiap kelompok didampingi oleh seorang fasilitator. Semua fasilitator telah mengikuti kegiatan Training of Trainers Fasilitator yang diadakan oleh Tular Nalar. Pembekalan yang diberikan oleh fasilitator seputar Pemilu dan cara-cara menghindari hoaks yang tersebar jelang Pemilu 2024.
Program ini utamanya diadakan dengan tujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kebiasaan berpikir kritis bagi anak muda dalam mencerna informasi khususnya terkait pemberitaan dan isu politik di berbagai platform digital.
“Program Tular Nalar ini bertujuan untuk memajukan literasi digital dan critical thinking. Kalau di Kelas Kebangsaan jelas bagi para anak muda, Gen Z. Agar mereka memahami hak-hak politiknya, dan mampu menggunakan hak pilihnya secara baik dan bijak, tidak terjebak dalam narasi hoaks dan disinformasi. Gen Z bisa memilih calon-calon pemimpin bangsa ini yang terbaik untuk Indonesia” ungkap Adven Sarbani, Koordinator Wilayah MAFINDO Surabaya Raya.
Para peserta tampak antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. “Acaranya dikemas dengan menarik. Ini yang membuat kami jadi cepat paham dengan materinya. Kita juga jadi mendapatkan ilmu baru tentang Pemilu, tahapan pemilu. Tak hanya itu, saya juga jadi lebih paham tentang hoaks, cara-cara mengecek hoaks dan bagaimana agar lebih bijak dalam bermedia sosial,” ungkap Vania, salah satu peserta Sekolah Kebangsaan.
William, seorang peserta lainnya juga menyampaikan hal yang sama. “Kegiatannya seru ya. Kegiatannya menarik. Materinya juga sangat bermanfaat. Acara seperti ini perlu agar mahasiswa (orang muda) bisa jadi lebih paham tentang pemilu dan hoaks. Saya banyak tahu hal baru, dan baru tahu kalau Pemilu memiliki belasan tahapan. Ilmu baru yang didapat adalah ternyata penyebar hoaks dapat dikenakan sanksi. Acara ini memang keren,” ungkap William
Panitia penyelenggara kegiatan Sekolah Kebangsaan seluruhnya merupakan relawan KOMINDO UKWMS. Para relawan ini aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang tujuannya untuk meningkatkan literasi dan kemampuan berpikir kritis. “Sebenarnya merasa prihatin dengan kondisi kaum muda sekarang, yang kesannya kurang kritis dalam mencerna informasi. Saya merasa harus terlibat dalam tiap upaya, untuk meningkatkan literasi dan kemampuan berpikir kritis anak muda. Salah satu caranya dengan bergabung bersama Komindo,” ungkap Dhani, relawan KOMINDO UKWMS. (Apri/Red1)