(UKWMS-1/5/2016) Selama sepekan, tepatnya dari 18 -22 April 2016, para mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW) dari Fakultas Teologi melaksanakan studi banding ke Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) dalam rangka kegiatan rutin tahunan. Meskipun berasal dari jurusan yang berbeda, mereka turut serta dalam kegiatan di fakultas seperti perkuliahan, sarasehan, dan seminar. Pada hari terakhir studi banding, mahasiswa semester empat dan dua mengadakan diskusi bersama para mahasiswa tamu Universitas Kristen Satya Wacana dengan pembicara Reza AA Watimmena.
Diskusi bersama ini membahas tema “Pikiran dan Berpikir”. Menurut Reza, “pikiran merupakan cara kita membentuk konsep. Sementara pikiran sendiri bersifat rapuh.” Melalui hal ini Reza mencoba menjelaskan bagaimana manusia membentuk konsep dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk di dalamnya permasalahan sehari-hari. Reza menandaskan, “permasalahan kita sesungguhnya berasal dari konsep-konsep yang kita bangun, dan kita kerap terjebak di dalam konsep itu.” Permasalahan yang berujung pada penderitaan dan kesedihan sesungguhnya tidak lebih dari ilusi dalam pikiran.
“Hic et Nunc, di sini dan sekarang, menjadi semangat yang menyadarkan kita terhadap realitas yang sesungguhnya, bukan ilusi yang menjebak. Nantinya setelah selesai mengikuti diskusi ini 99 persen permasalahan kita selesali,” ujar Reza terkekeh sembari diiringi gelak tawa peserta diskusi. Dalam momen yang sama, Reza berpesan Just Do It, mengutip moto Nike, yakni menjalani hidup dari saat ke saat. Pada satu titik kita akan mengalami “pencerahan”, terbebas dari ilusi palsu.
Salah satu peserta, Jear, dari UKSW menanyakan bagaimana Reza menjelaskan semua ini sebagai suatu tumpukan konsep dan ilusi. Bisakah kita hidup dari tindakan kesadaran dan seberapa lama itu. Dengan semangat Reza mengutarakan, “hidup itu selalu diiringi kesadaran supaya pikiran semakin jernih. Kita dapat mengungkapkan ekspresi perasaan kita tetapi tetap sesuai dengan proporsinya. Cara hidup Just Do It,” ungkap Reza, “terasa mudah jika dilaksanakan”.
“ketika kita melepaskan semua konsep kita justru akan semakin mengerti,” tandas Reza terhadap para hadirin. “Dalam teologi istilah via negativa merupakan cara untuk memahami Tuhan, yakni memahami apa yang bukan,” papar Reza.
Pada akhir diskusi, Simon Untara selaku salah satu dosen pembimbing, menyampaikan kata penutup dan ucapan terima kasih kepada para mahasiswa dari UKSW yang pada hari itu juga harus kembali ke Salatiga. Salah seorang peserta, Wahyu Wicaksana, berpesan agar di masa mendatang Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya semakin maju dan berkembang. (Alexander Detayoga/Red)