(UKWMS-28/6/2016) – Sumi Wijaya, Ph.D., Apt., Kepala Program Studi (Prodi) Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) mendulang prestasi berkat program inovasinya. Mencetuskan program Integrated Health Science Education Programs (IHSEP) untuk menjadi salah satu mata kuliah di Fakultas Farmasi UKWMS membawanya meraih Juara I Ketua Program Studi Berprestasi Tingkat Kopertis wilayah VII Jawa Timur.
“Mata kuliah IHSEP merupakan program yang menggabungkan 5 fakultas kesehatan yang ada di Kampus UKWMS Pakuwon,” ujarnya. Kelima fakultas tersebut adalah Fakultas Farmasi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan, Fakultas Psikologi dan Fakultas Filsafat. Awalnya, IHSEP merupakan sebuah kegiatan yang diterapkan dalam bentuk diskusi ilmiah lintas prodi di luar mata kuliah wajib.
Sumi menjelaskan pada saat proses trial, perwakilan mahasiswa dari tiap fakultas tersebut mendapatkan studi kasus dalam bidang kesehatan dan kemudian diminta untuk menanggapi kasus tersebut dari sudut pandang ilmu masing-masing. Hal tersebut menurut Sumi demi membantu para mahasiswa yang nantinya bekerja sebagai tenaga kesehatan untuk dapat terbuka dan mampu berkomunikasi sehingga menimbulkan koordinasi antar rekan dengan baik.
Pengalamannya yang tidak dapat berkomunikasi secara terbuka dengan atasannya saat menjalani kerja praktek dahulu, membulatkan tekadnya untuk menjadikan IHSEP masuk ke dalam kurikulum. Ia mengatakan program ini sangat bagus dan bermanfaat untuk para mahasiswa dan tentunya beda dengan mata kuliah lintas program studi (prodi) lain.
Jika pada mata kuliah lintas prodi hanya terjadi pembelajaran satu arah, pada program IHSEP ini mahasiswa dituntut berperan aktif. Mahasiswa akan dikelompokkan sesuai dengan bidang ilmu mereka. Setelah selesai mendiskusikan studi kasus, kesimpulan dan hasilnya akan dipresentasikan di depan 5 dosen perwakilan dari tiap fakultas.
Saat ini, IHSEP sudah menjadi mata kuliah pilihan wajib di Fakultas Farmasi. Sumi mengatakan bahwa mahasiswa yang berminat pada mata kuliah ini cukup banyak, terbukti dengan adanya seleksi yang dilakukan agar tidak melebihi kuota. “Kami mengutamakan para mahasiswa yang duduk di semester 7 dan 8 untuk mengambil mata kuliah ini,” ungkapnya.
Selama kurang lebih satu tahun program ini berjalan, ia mendapatkan feedback positif dari para mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa mengungkapkan lebih merasa percaya diri dan terbuka, terlebih pada saat kerja praktek. Tak hanya itu, banyak dari tempat Praktek Kerja Profesi yang disinggahi oleh para mahasiswa UKWMS yang mengatakan bahwa para mahasiswa lebih berani dan terbuka untuk menyampaikan pendapat mereka.
Apresiasi baik juga diberikan oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. Pada kesempatan saat mengunjungi UKWMS, ia mengatakan bahwa program tersebut sangat bagus dan perlu dikembangkan untuk kedepannya. Namun dibalik itu semua, Sumi sempat mengalami beberapa kendala sebelumnya. Ia sempat kesusahan untuk mengumpulkan perwakilan dosen dari tiap fakultas lainnya karena keterbatasan waktu.
“Selain itu kan, kami harus membuat modul dan merancang topik baru untuk berikutnya,” ungkapnya. Hal tersebut tentu banyak menyita waktu, namun Sumi terus berupaya agar program ini tetap berjalan demi kemajuan para mahasiswanya. “Harapan saya cuma ingin program ini dapat dijadikan kurikulum untuk 4 tahun kedepan dan seterusnya,” pungkasnya. (Clara Ayu Crisant/Red)