(UKWMS – 13/6/2025) – Seketika tangan ini tergerak mengambil sebuah buku dari rak, berjudul Menapak Jejak Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya: Membangun Keunggulan dan Kepedulian. Buku yang secara khusus dibuat dalam rangka 50 Tahun Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), dirilis pada September 2010.
Buku yang diterbitkan oleh Perpustakaan UKWMS ini, sama sekali belum pernah saya sentuh. Sebuah karya yang ternyata merekam segudang kisah perjalanan UKWMS.
Halaman demi halaman, lembar demi lembar seakan menyajikan kisah sejarah yang belum banyak diketahui – bahkan mungkin oleh civitas kami sendiri. Termasuk saya. Bukan hanya sekedar sejarah perjalanan, tetapi filosofi Gedung, sarana prasarana, hingga cita-cita sivitas.
Mungkin masih banyak orang yang bertanya-tanya, siapa yang mendesain bangunannya? Mengapa bangunan UKWMS hanya batu bata tanpa cat dan polesan lainnya? Berbeda dengan gedung-gedung kampus atau perusahaan lainnya. Konsep apa yang mendasari pembangunan gedung baru?
Mengutip dari buku Menapak Jejak Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (2010), hal. 21. “Konsep dasar yang melandasi perancangan gedung adalah kejujuran, kesederhanaan, dan ramah kepada lingkungannya. Termasuk mempertimbangkan adanya prinsip keseimbangan dan dinamika yang tercermin dalam pola penyusunan keramik lantai”.
Pemilihan konsep dasar ini bukan tanpa alasan. Penting untuk menanamkan pada siapa saja yang berkarya dan menggunakan fasilitas di UKWMS, bahwa dunia Pendidikan dan misi kegamaan yang melandasinya, haruslah menjunjung tinggi nilai kejujuran. Sebagaimana gedung ini menceritakan jati dirinya.
Membaca pernyataan tersebut, saya tertegun sesaat. Kagum dan terenyuh rasanya hati ini. Perasaan ini kemudian berganti dengan refleksi sederhana, apakah kami semua di lingkungan UKWMS sudah melaksanakan hal ini? Seakan menjadi pengingat bagi kami, yang masih berkarya melanjutkan misi dan karya para pendahulu.
Kata orang, mempertahankan itu lebih sulit dari pada mendirikan. Pendirian UKWMS tentu tidak lepas dari pengorbanan para pendirinya. Perjalanan panjang nan berliku ditempuh, hingga mencapai usiannya saat ini hampir 65 tahun. Terpaan angin dari segala sisi, seakan tak menggoyahkan pendirian UKWMS, sebagai a life-improving university dan berdampak bagi masyarakat.

UKWMS Masa Kini
Kini UKWMS telah berkembang dengan memiliki empat kampus di Surabaya dan satu di Madiun. Perubahan tampilan kantin yang lebih modern. Sejumlah pengembangan, revitalisasi, penambahan program studi, dan prestasi terus diukir untuk menjadi kampus swasta Katolik unggulan di Indonesia, bahkan di taraf Internasional.
Wajah muda, segar dan dinamis menjadi semangat baru bagi UKWMS untuk berakselerasi menghadapi perkembangan dan tantangan masa kini. Kini, UKWMS menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) Microsoft Dynamics 365 Business Central sebagai metode baru dalam tata kelola di UKWMS.
Kemudian, UKWMS untuk pertama kalinya meluncurkan ID Card dalam momen peresmian Flazz Co-Branding UKWMS X BCA. Fasilitas ID Card ini diberikan kepada para mahasiswa baru, dosen, dan tenaga kependidikan.
Lalu, penambahan fasilitas tak luput dari perhatian. Pada bulan Desember 2024, UKWMS menerima hibah Smart Classroom. Hibah ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, atas Hibah Program Riset Inovasi Pembelajaran sebagai Insentif Capaian 8 IKU Perguruan Tinggi Swasta 2024.
Selain itu, berdasarkan Webometrics bulan Juli 2024, UKWMS berhasil mencatatkan tiga pencapaian. Diantaranya, Peringkat 1 Peruguruan Tinggi Swasta Katolik Terbaik di Indonesia, Peringkat 9 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia, dan Peringkat 37 Nasional Universitas Terbaik di Indonesia.
Penghargaan lainnya, UKWMS meraih Peringkat IV pada The Awarding of Unesa Metrics 2024. UKWMS termasuk sebagai Kampus Inklusi Disabilitas dalam Kategori Unesa – Dimetric, yang diadakan oleh Universitas Negeri Surabaya.
Penghargaan ini merupakan pemeringkatan bidang disabilitas, yang digagas dan diluncurkan untuk mendorong peningkatan kualitas layanan dan tata Kelola Lembaga Pendidikan tinggi yang ramah kelompok rentan, terutama penyandang disabilitas di dunia.
Terbaru, capaian prestisius berhasil diraih UKWMS, yakni terakreditasi Unggul. “Akreditasi Unggul ini akan semakin memacu UKWMS, untuk terus mengembangkan diri dalam berbagai bidang. Termasuk penguatan riset dan inovasi, peningkatan kualitas pengajaran, serta perluasan jaringan kerja sama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutur apt. Sumi Wijaya, Ph.D., selaku Rektor UKWMS.
Tak hanya penambahan fasilitas fisik, namun UKWMS turut menambah fasilitas dalam hal kesejahteraan. Hal ini terwujud melalui pembentukan Unit Layanan Konseling (ULK), yang ditujukan khusus bagi sivitas akademika UKWMS secara gratis. Terlebih, layanan ini dapat diakses dengan mudah secara luring maupun daring.
Selanjutnya, ada Unit Layanan Disabilitas, yang bertujuan untuk mendukung pembelajaran mahasiswa berkebutuhan khusus di UKWMS. ULD bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi serta mengawasi pelaksanaan layanan pendidikan inklusi bagi mahasiswa penyandang disabilitas
Kemudian, terbentuknya Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT). Satuan tugas ini bertugas untuk mencegah dan menangani segala bentuk kekerasan di lingkungan kampus.
Semangat Muda UKWMS
Serangkaian inovasi dan program kreatif terus dicetuskan UKWMS. Untuk semakin memperkenalkan UKWMS khususnya kepada siswa SMA/SMK/Sederajat, diadakan UKWMS Open House. Sekolah maupun siswa, bisa langsung mengisi formulir reservasi dan datang sesuai jadwal yang telah dipilih. Tampilan dan desain brosur maupun karya publikasinya hadir dengan wajah baru.
Selain itu, menjawab kebutuhan zaman, diluncurkan Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Inggris. Berada di bawah naungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), program studi ini dirancang untuk mengembangkan bidang Pendidikan Bahasa Inggris dan Linguistik terapan, dalam perspektif sosio-kultural-perspektif keilmuan yang kritis dan transformatif.
Lalu, penyambutan mahasiswa baru UKWMS kini terasa berbeda. Sejak Pekan Pengenalan Kampus (PPK) tahun 2023, mahasiswa mendapatkan merchandise box. Dalam boks ini berisikan botol minum, tote bag, dan lanyard (tali ID Card). Menambah kesan muda, seragam PPK pun didesain mengikuti tren pakaian terkini.
Bahkan, penyambutan dan perayaan Dies Natalis UKWMS dirangkum dalam acara Wimates O2 Festive (WO2F), yang sudah digelar dua tahun terakhir. Momen yang dinanti, dimana setiap fakultas berlomba unjuk penampilan. Dan semarak acara semakin riuh dengan kehadiran bintang tamu yang menghibur sivitas akademika.
UKWMS Akan Terus Berlayar
Perjalanan UKWMS tentu masih panjang dengan tantangan yang beragam, namun tetap teguh dengan misinya sebagai tempat ilmu pengetahuan, sebagaimana nama Widya Mandala itu dicetuskan.
Baik Yayasan Widya Mandala Surabaya dan UKWMS, tidak akan berhenti berusaha keras untuk menumbuhkembangkan UKWMS seperti idaman para pendirinya. Ibarat sebuah kapal, UKWMS kini tengah berlayar jauh di lautan lepas, dari benua ke benua, dan nahkoda yang akan mengarahkan kemana arah kapal ini.
Pada bulan September mendatang, UKWMS akan genap memasuki usia 65 tahun. Bukan usia yang singkat, namun UKWMS hadir untuk memberikan makna, berdampak positif, dan menghasilkan lulusan yang unggul.
Tak ada hal apapun yang bisa membalas jasa maupun perjuangan para pendiri UKWMS. Kini tugas kami yang masih berkarya, untuk senantiasa berdoa serta meneruskan nilai-nilai dari para pendahulu kepada generasi muda di UKWMS. Dan bersama-sama membawa UKWMS menjadi universitas kelas dunia. (red1)