Kesempatan dalam Sempitnya Lahan

(UKWMS-7/10/2016) Berkebun merupakan salah satu kegiatan yang diminati banyak orang. Tidak hanya dilakukan sebagai hobi, namun juga dapat menjadi penghasil pundi-pundi uang. Namun, lahan-lahan yang tersedia semakin sempit, terutama di perkotaan. Kondisi ini menciptakan kesempatan untuk berkebun secara ventrikultur (penanaman secara vertikal). Kesulitannya adalah sistem pengairan, maupun pemupukan yang rata-rata masih dilakukan secara manual oleh kebanyakan orang.

Donna Dominica, mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) dari Jurusan Teknik Elektro terdorong untuk menciptakan alat penyiraman dan pemupukan otomatis pada media tanam Ventrikultur. Inspirasi utamanya adalah dari neneknya yang seorang petani cabai ventrikultur di Malang. Kecintaanya pada berkebun sangat dirasakan oleh Donna. Namun faktor usia membuat neneknya terkadang kesulitan bila melakukan penyiraman serta pemberian pupuk secara vertikal. Keluhan sakit pinggang dan rasa capek kerap didengarnya. “Kasihan juga sama nenek, karena masih melakukan pengairan dan pemupukan secara manual. Oleh karena itu dengan kemampuan yang saya dapat dari kuliah jurusan elektro, saya ingin membuat alat yang bisa digunakan untuk bertanam secara vertikal sehingga memudahkan beliau,” ujar Donna.

Akhirnya, sebagai tugas untuk skripsi miliknya Donna pun bertekad membuat alat ini untuk mempermudah kegiatan neneknya. Alat ini bisa dibuat dari bahan sederhana seperti pipa PVC, atau dengan bambu. Pembuatan alat yang berlangsung cukup lama, sekitar 6 bulan membuktikan ketekunan dan kegigihannya. Revisi demi revisi, dibenahinya dengan sabar dan teliti hingga datang saatnya sidang. Perjalanan untuk membuat alat ini diarahkan oleh Andrew Joewono ST.,MT dan Yuliati S.Si., MT selaku dosen pembimbing. “Mereka adalah dosen yang selalu memberi sumbangsih ide konstruksi alat, rangkaian elektronika, juga masukan-masukan yang bermanfaat, “ ungkap Donna.

Dari pembuatan alat ini, Donna sebenarnya ingin mempermudah orang-orang yang tidak punya banyak waktu maupun orang dengan kondisi fisik terbatas untuk berkebun. Orang-orang yang bekerja, kekurangan lahan, hingga orang tua. Karena peluang untuk bertanam dengan cara ventrikal sangat besar di jaman modern ini. Tujuan alat ini membuat berkebun menjadi kegiatan yang praktis dan menyenangkan, bukan melelahkan. Mahasiswa kelahiran Solo ini sangat berharap alat ini banyak diminati dan bermanfaat bagi masyarakat umum. (hra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Buruh 2024 dan Refleksi Sektor Ketenagakerjaan di Indonesia

Mewujudkan Pekerja Kompeten Indonesia

Hari Buruh 2024 dan Refleksi Sektor Ketenagakerjaan di Indonesia (UKWMS – 03/05/2024) Aksi demo Hari Buruh pada 1 Mei 2024 telah menjadi sorotan di Indonesia.

Ilustrasi-untuk-artikel-Hari-Pendidikan-Nasional-Indonesia

Hari Pendidikan Nasional Indonesia

(UKWMS – 02/05/2024) Hari Pendidikan Nasional Indonesia, diperingati setiap tahunnya pada tanggal 2 Mei. Momen ini memiliki sejarah yang sangat penting dan signifikan dalam perjalanan

PPG UKWMS Kukuhkan 198 Guru Profesional Indonesia

(UKWMS – 27/04/2024) – Program Studi Pendidikan Profesi Guru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PPG FKIP) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), menyelenggarakan kegiatan Pengukuhan