[vc_row][vc_column][vc_column_text](UKWMS-16/7/2019) – Jalinan kerja sama antara Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST/Taiwan Tech) telah berjalan sangat baik sejak tahun 2007. Hal ini terus berkembang dalam bidang kerja sama penelitian, student exchange (pertukaran mahasiswa), staff exchange (pertukaran staf), publikasi bersama dan Joint Degree S1.
Tahun 2018, dimulai penjajakan untuk melakukan kerja sama dalam bentuk pengabdian masyarakat, dengan titik berat pada peran serta mahasiswa dalam mempraktekkan hard skill dalam bidang teknik dan soft skill nilai Peduli, Komit dan Antusias (PeKA) untuk masyarakat desa yang tertinggal. Dan tercetuslah program yang dinamakan Engineering In Action (EIA).
Program EIA 2018 telah dilakukan di Desa Curah Cottok, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Desa Curah Cottok sendiri merupakan desa mitra UKWMS. “Saat EIA 2018, dilaksanakan beberapa kegiatan yaitu pembuatan sprinkle solar power system (system pompa tenaga surya), drip irrigations system, pembuatan briket dari limbah biomassa, dan science games (permainan sains). Hasilnya disambut sangat baik oleh penduduk setempat, dan perkembangan desa Curah Cottok semakin baik. Sebagai contoh sanitasi desa telah tersedia lebih layak, ketersediaan air untuk daerah kering lebih terjamin, dan hubungan masyarakat dengan UKWMS juga semakin baik,” tutur Andrew Joewono, ST., MP., IPM. dari Fakultas Teknik (FT) UKWMS selaku Ketua Pelaksana.
Mempersiapkan pelaksanaan EIA 2019, pada 17 Juli 2019 mereka tiba di Kota Pahlawan, Surabaya. Sebanyak 12 mahasiswa dari NTUST terlebih dahulu merakit alat-alat yang akan dipasang di Curah Cottok. Tentunya mereka akan didampingi oleh para mahasiswa dari Fakultas Teknik UKWMS. “Untuk EIA kali ini dirancang alat big gun sprinkle portable, yang dapat menyemprotkan air dengan lebar radius tiga puluh meter dan mudah untuk dibawa atau dipindahkan. Disemprotkan dengan jangkauan yang jauh sehingga daerah bukitnya dapat dilakukan penghijauan,” tutur Andrew.
Memudahkan operasionalnya, seluruh peralatan yang terdiri dari selang spiral, pompa dan selang khusus pemadam kebakaran sepanjang 100 meter ditempatkan pada sebuah kereta dorong. Untuk mengalirkan airnya, selang spiral disambungkan ke lubang pompa bawah dan selang khusus ke lubang atas pompa. Paling penting, peralatan harus dekat dengan sumber air. Baru kemudian dari selang khusus, dipasangkan alat sprinkle.
Selain membuat peralatan, FT juga memikirkan untuk kesejahteraan masyarakatnya termasuk dari sisi edukasi. Hal ini yang kemudian menginisiasi kerja sama antara FT dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Mereka membuat perangkat permainan sains untuk anak-anak SD dan SMP. Bertindak sebagai koordinator dari FKIP UKWMS, Anthony Wijaya, S.Pd., M.Si., bersama Kurniasari, S.Pd., M.Si., dan tim membuat permainan Sepeda Statis, Ketapel, Spektrum Cahaya, Journey of Physics (Petualangan Fisika), Slide and Ladder (Tangga dan Seluncuran) hingga Nada Botol.
“Seluruh wahana edukasi ini nantinya akan dipasang pada satu area yang permukaanya rata dan dimainkan secara bergantian. Dan agar semakin menarik, kartu pertanyaan pada permainan seperti journey of physics dan slide and ladder menggunakan kode QR untuk membaca pertanyaan,” jelas Anthony.
Chu Chia Yao salah satu mahasiswa dari NTUST menuturkan, “Kami sangat antusias mengikuti program ini, karena dapat memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat. Dan meskipun terkendala oleh perbedaan Bahasa, namun alat big gun sprinkle ini dapat terselesaikan dengan baik”.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_gallery interval=”3″ images=”8878,8876,8874,8870,8868″ img_size=”1200×850″][/vc_column][/vc_row]