(UKWMS-18/4/2016) Semua orang pasti memiliki kegiatan yang dilakukan diluar ruangan, misalnya pergi ke kantor dengan sepeda motor, jalan kaki, dan bersepeda. Sayangnya saat ini udara kita sudah tercemar, terutama di perkotaan, karena polusi udara baik dari kendaraan bermotor maupun dari limbah pabrik. Polusi udara tentunya sangat berdampak negatif terhadap kesehatan kulit, terutama wajah. Jika polusi udara menyatu dengan radikal bebas maka sangat berpotensi menyebabkan penuaan dini. Hal inilah yang mendasari Cindy S Dirham, mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) berinovasi menciptakan masker wajah.
Untuk masker wajah buatannya, Cindy menggunakan buah apel hijau Malang sebagai bahan dasar. Buah apel hijau memiliki khasiat yang sangat baik untuk kulit, salah satunya mencegah penuaan dini. “Setelah menggunakan masker, wajah akan terasa lebih segar dan kenyal, karena buah apel hijau mengangkat sel-sel kulit mati dan membersihkan kulit lebih baik lagi dibanding hanya menggunakan perawatan wajah biasa,” ujar Cindy
Cindy hanya memerlukan waktu dua bulan, dari bulan Oktober-Desember 2015 untuk menciptakan masker wajah ini. Cara pembuatannya Polyvinyl Alkohol (PVA) dan Polyvinyl Pirolidon (PVP) K-30 di campurkan lalu ditambahkan Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) dan Gliserin kemudian ekstrak apel yang telah dilarutkan dalam air secukupnya dicampurkan dalam basis masker gel peel off.
“Saya membuat masker peel off karena masker ini sangat praktis digunakan, setelah masker kering dengan sempurna, cukup dikelupas, tidak perlu cuci muka” kata Cindy yang hobi membaca ini. Masker apel hijau ciptaannya telah melewati uji mutu fisik dan efektifitas yang meliputi kekencangan, elastisitas, dan kemudahan dilepas dari kulit. Masker ini juga telah diuji ke 10 resipien dan terbukti tidak menimbulkan reaksi alergi.
“Harapan saya semoga masyarakat lebih memanfaatkan bahan-bahan alam disekitar kita dan masyarakat lebih mengetahui bahwa apel itu baik untuk kulit, bisa membersihkan, melembabkan dan mengencangkan” ungkap gadis kelahiran Waikabubak, 23 September 1994 tersebut. (pda)