(UKWMS – 31/10/2025) – Dalam rangka memperingati Pekan Hari Pangan Sedunia, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FTP UKWMS), bersama Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Cabang Surabaya, menggelar Dialog Pangan. Tema yang diusung bertajuk “Pangan yang Menghidupkan”.
Acara berlangsung pada Senin (27/10) lalu, di Auditorium A201 UKWMS Kampus Dinoyo. Dialog Pangan ini, menjadi salah satu rangkaian acara Pekan Hari Pangan Sedunia. Rangkaian acara berlangsung mulai tanggal 27 – 30 Oktober. Selain Dialog Pangan, adapula bazaar pangan oleh mahasiwa FTP UKWMS di Plaza St. Agustinus, Cooking and Baking Demo.
Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober, menjadi momentum bagi masyarakat global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan, akses makanan bergizi, dan sistem pangan berkelanjutan.
Dialog ini menghadirkan sejumlah narasumber lintas bidang. Mereka memberikan perspektif beragam tentang makna pangan. Baik dari sisi teologi, sosial, ekonomi, hingga teknologi, yaitu: Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo selaku Uskup Surabaya, Mohammad “Aan” Anshori selaku Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi, lalu Andreas Maryoto selaku Direktur Kompas Institute, RP. MM Hardo Iswanto, CM selaku Ketua Komisi PSE-Karitas Keuskupan Surabaya. Dan Indah Epriliati selaku Dosen FTP UKWMS.
Renungan Arti Pangan Sejati
Diskusi ini dimoderatori oleh Untara Simon, Dosen Fakultas Filsafat UKWMS, yang memandu dialog agar peserta dapat menggali makna pangan. Tidak hanya sebagai kebutuhan biologis, tetapi juga sebagai sarana mempererat kemanusiaan, dan solidaritas sosial.
Melalui dialog ini, para narasumber mengajak peserta untuk merenungkan kembali arti pangan yang sejati, dan bukan sekadar bahan konsumsi. Melainkan simbol kehidupan, keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap sesama.
“Pangan yang menghidupkan berarti pangan yang diproduksi dengan adil, didistribusikan secara merata, dan dikonsumsi dengan rasa syukur. Serta kepedulian terhadap bumi dan manusia lainnya. Oleh karena itu kita semua harus bergandengan tangan untuk memperjuangkan masa depan hidup bersama yang lebih bernilai sebab pangan bukan hanya untuk pangan saja, tetapi juga keadilan dan kemanusiaan,” terang Simon.
Di Indonesia, peringatan Hari Pangan Sedunia sering dikaitkan dengan kegiatan edukatif dan sosial seperti dialog, seminar, kampanye sadar pangan, dan aksi peduli lingkungan. Melalui acara ini, FTP UKWMS berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam upaya global mengatasi tantangan pangan masa kini dan masa depan. (Red/Red1)



 EN
 EN		 ID
 ID         
								 
															


