(UKWMS – 25/1/2023) – Panitia Seleksi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Pansel PPKS) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), menggelar Uji Publik Calon Satuan Tugas (casatgas). Bertempat di Ruang A301 UKWMS Kampus Dinoyo, uji publik digelar secara hybrid. Total ada 17 casatgas terpilih terdiri dari unsur dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang mengikuti uji publik. Rinciannya, 11 orang dari kampus UKWMS Surabaya dan enam orang lainnya dari kampus UKWMS Madiun.
“Tujuan utama diadakannya Uji Publik ini adalah untuk memastikan bahwa casatgas tidak pernah terbukti melakukan kekerasan seksual. Kami akan merekomendasikan nama-nama untuk menjadi satgas PPKS UKWMS,” terang Brigitta Revia, S.I.Kom., M.Med.Kom., Ketua Pansel PPKS UKWMS dalam sambutannya.
Pada uji publik ini, hadir sebagai panelis yakni Dr. Dra. N.K. Endah Triwijati, M.A., yang aktif di Savy Amira, dan Dr. Pinky Saptandari, Dra., M.A., peneliti Antropologi Gender dan Feminisme. “Pertemuan ini luar biasa penting, karena satgas (satuan tugas, Red) di lingkungan kampus adalah tugas penting dan mulia. Karena berapapun fasilitas yang diberikan, tidak sebanding dengan tugas mulia yang diemban. Ini menjadi tonggak sebuah kampus untuk menunjukkan marwahnya, martabat kampus untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Mari kita bergandengan tangan untuk melakukan upaya pencegahan,” jelas Pinky dalam pengantarnya.
Uji publik casatgas berlangsung antusias dengan jawaban kritis yang dilontarkan. Terlebih pada sesi kedua yakni pemberian pertanyaan oleh panelis dan, sesi ketiga dimana peserta diberikan sebuah kasus dan diminta menyampaikan argumennya.
“Perasaanya lega dan senang karena dapat memberikan ide, dan juga mendengarkan gagasan dari peserta casatgas yang lain terkait studi kasus mengenai kekerasan seksual,” ujar Agustina Engry, S.Psi., M.Psi., casatgas yang juga dosen Fakultas Psikologi UKWMS.
“Kampus adalah tonggak kesetaraan dan keadilan. Mari bergabung bersama-sama dengan satgas, karena satgas tidak bisa bergerak sendiri. Semua civitas ikut jadi bagian ketika mengetahui adanya kasus kekerasan untuk melakukan kebaikan bagi kampus ini,” pungkas Pinky. (Red)