Sekolah itu Semestinya Menyenangkan

(UKWMS – 23/10/2025) – Bagi sebagian anak, kegiatan sekolah itu bisa sangat membosankan, membuat stress, atau bahkan menyeramkan. Cara mendidik siswa pun zaman dulu dan sekarang, tidak bisa disamakan lagi. Dulu, siswa cukup mendengarkan instruksi dari Guru, tetapi sekarang tidak demikian.

Padahal, sebagai tempat menimba ilmu, semestinya siswa bisa merasakan bahagia dan nyaman dalam menjalani proses belajarnya. Proses belajar mestinya bisa dikembangkan dan dikemas agar lebih menarik. Misal dengan alat bantu edukasi, permainan, memanfaatkan teknologi, atau melalui interaksi yang menarik.

Hal itu pula yang diyakini oleh Emilia Tjandra, S.Pd., M.Pd., Founder Growing Kid School. Pengalaman semasa berkuliah rupanya memunculkan pemahaman baru bagi Emilia. Alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FKIP UKWMS), ini ingin agar para siswa bisa merasakan kebahagiaan ketika sekolah.

 “Sering aktif kegiatan organisasi mahasiswa dan program dengan universitas luar negeri saat kuliah, membuka pemikiran saya bahwa belajar itu semestinya menyenangkan. Sekolah pun semestinya begitu supaya banyak manfaatkan yang bisa didapatkan,” jelas Emilia.

Peluang mulai terbuka ketika Emilia menjadi guru les Bahasa Inggris tahun 2000. Bertambahnya murid dan respon positif dari para orangtua terhadap perkembangan buah hatinya, semakin meneguhkan semangat Emilia.

“Kalau sebagai guru les saja, pasti ada keterbatasan karena siswanya semakin banyak. Tetapi tempat dan gurunya hanya saya. Lalu terpikirkan, kenapa tidak buka sekolah? Supaya semakin banyak anak yang bisa belajar. Sekolah tapi dengan cara yang menyenangkan dan mereka tidak takut dengan guru,” kenang Emilia.

Growing Kid: Bukan Hanya Akademik yang Berkembang, tapi Juga Karakter

Tepat pada tahun 2008, Emilia mendirikan Growing Kid School dengan jenjang pendidikan  pertama adalah Play Group atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Diawali dengan delapan orang murid, kini Growing Kid School menambah jenjang Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD).

                Memilih nama Growing Kid School pun, bukan secara asal. Emilia meyakini bahwa pertumbuhan tidak hanya pada fisik. Tetapi, ada karakter dan keterampilan yang juga bisa bertumbuh dan menjadikan seorang siswa unggul.

                “Slogan Non Scholae Sed Vitae Discimus yang saya pahami di UKWMS, menjadi dasar bagi saya mendirikan sekolah ini. Belajar itu tidak hanya tentang mengejar prestasi akademik, tetapi untuk kehidupan, bagaimana kita kedepannya,” tutur alumni Angkatan 1993, yang pernah meraih penghargaan sebagai Wisudawan Akademik Terbaik di UKWMS.

Saat ini, Growing Kid School, memiliki 250 anak didik dari tiga jenjang pendidikan. “Kurikulum dan metode pembelajaran kami memang berbeda dari sekolah kebanyakan. Interaksi kegiatan dan pembelajaran yang menyenangkan dengan siswa itu sangat penting. Karena akan membantu mereka memahami materi dengan lebih mudah,” tutur Emilia. (Red1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

UKWMS Tingkatkan Layanan Pendidikan Inklusi

(UKWMS – 15/10/2025) – Komitmen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) sebagai kampus inklusi tak perlu diragukan. Serangkaian program peningkatan layanan terus dilakukan, guna memberikan