(UKWMS-12/3) Belajar kimia mungkin sesuatu yang sulit dan membosankan bagi sebagian orang, terutama para pelajar. Nama-nama senyawa yang rumit dan susah dipahami menjadi alasan sebagian dari mereka merasa ogah untuk mempelajari ilmu berjuta manfaat tersebut. Menanggapi hal ini, Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) membuat suatu pelatihan pembuatan balsam gosok yang terintergrasi di dalam acara Gelar Karya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di Kampus UKWMS Pakuwon City pada Sabtu, 12 Maret 2016 kemarin.
“Pelatihan pembuatan balsam gosok ini, selain untuk menjadi peluang usaha untuk para generasi muda, juga sebagai medium menyampaikan ilmu mengenai penggunaan bahan-bahan kimia yang bermanfaat untuk kesehatan,” ujar Farida Lanawati selaku dosen Fakultas Farmasi. Pelatihan yang terbuka untuk umum ini diberikan secara gratis dan berhasil menarik minat peserta yang sebagian besar masih berusia remaja. “Bahan utama pembuatan balsam gosok ini berasal dari minyak atsiri yang berupa minyak gandapura, bisa juga peppermint, ataupun kayu putih. Kita harus berhati-hati dalam memilih bahan, supaya memberikan aroma yang membuat rileks ketika dioleskan,” ungkap Farida.
Pemilihan bahan juga menentukan seberapa kuat rasa panas yang ditimbulkan, karena kegunaan utama balsam gosok adalah untuk mengurangi ketegangan otot ataupun melancarkan peredaran darah dengan cara menghangatkan bagian tertentu yang diolesi. Farida menyampaikan bahwa aroma yang dipilih dapat disesuaikan dengan tujuan, “siapa tahu ada yang ingin membuat balsam aroma sate ayam untuk meningkatkan nafsu makan,” guraunya. Dalam sesi praktik, antusiasme peserta terlihat ketika tim peneliti mempersilakan mereka untuk maju dan melihat lebih dekat proses pembuatan balsam. Tanpa segan mereka langsung mengerumuni meja praktikum, beberapa bahkan tidak keberatan berdiri berjinjit cukup lama agar bisa mendapatkan sudut pandang yang jelas.
Pembuatan balsam gosok ini tidak harus menggunakan peralatan-peralatan seperti yang ada didalam laboratorium, melainkan bisa menggunakan peralatan-peralatan yang ada di rumah asalkan kebersihan dan kualitasnya dijaga. Senada dengan tujuan LPPM yang membagikan ilmu dan hasil penelitian sebagai bentuk dari aksi pengabdian masyarakat, Farida dan tim bahkan membeberkan perkiraan biaya produksi, resep, hingga gambaran dasar proses perijinan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (bim/red)