Hari Perdamaian di Sekolah

Foto-Pemrakarsa-Hari-Perdamaian di Sekolah-Llorenc-Vidal-Sumber-diambil-dari-diariodemallorca.es_.jpg

(UKWMS – 30/1/2024) Hari Sekolah Tanpa Kekerasan dan Perdamaian adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 30 Januari. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk menekankan pentingnya nilai-nilai seperti toleransi, empati, dan saling menghormati. Selain itu, hari ini juga dikenal sebagai Hari Perdamaian di Sekolah.

Mengingat kasus perundungan masih banyak terjadi di sekolah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berupaya membuat perubahan. Satu di antaranya adalah dengan memperingati hari perdamaian di sekolah. Dikutip dari harian Kompas, tercatat ada 30 kasus perundungan di satuan pendidikan yang terjadi sepanjang tahun 2023. Data tersebut dikumpulkan oleh Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).  

Pemrakarsa Hari Sekolah Tanpa Kekerasan adalah Llorenç Vidal Vidal, seorang penyair. Ia juga merupakan pendidik asal Spanyol. Vidal merasa bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat belajar pentingnya perdamaian universal dan penyelesaian konflik melalui cara-cara non-kekerasan.

Beberapa harapan momen peringatan Hari Perdamaian di Sekolah:

  1. Membangun kemampuan dan kesadaran masyarakat sekolah terkait pendidikan perdamaian.
  2. Memperingkatkan kesadaran masyarakat bahwa gerakan anti-kekerasan adalah metode perubahan sosial yang efektif.
  3. Membangun lingkungan belajar yang kondusif untuk pembelajaran dan perkembangan emosional siswa.

Pendidikan perdamaian juga merupakan strategi yang sangat baik dalam membangun dan memelihara kondusifitas kehidupan bangsa. Perannya krusial agar Indonesia dapat tetap bersatu dan utuh. UKWMS yang termasuk dalam jajaran universitas swasta terbaik di Surabaya, juga mementingkan hal ini. Satu dari beberapa wujud nyatanya, terlihat pada visi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UKWMS)

Visi itu adalah mempersiapkan guru yang reflektif, kreatif, dan berdampak positif bagi peningkatan kehidupan sesama, serta dilandasi nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip Katolik. Tentunya, ini sejalan dengan pencegahan kekerasan di sekolah. Catatannya, upaya ini dilakukan dengan melibatkan peran aktif dari seluruh komunitas sekolah. Dalam hal ini, termasuk pendidik, staf, siswa, dan orangtua. (VW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Para peserta CED 2025 berfoto bersama dalam kunjungannya ke Gereja Sakramen Mahakudus Pagesangan Surabaya (dok. CED 2025)

Kolaborasi Tiga Universitas dalam CED 2025

(UKWMS – 31/7/2025) – Memiliki nilai keutamaan Peduli, Komit, Antusias (PeKA), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) senantiasa berkontribusi bagi masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan

Ragam Makna Kuliner Indonesia

(UKWMS – 30/7/2025) – Kekayaan ragam pangan di Indonesia begitu beragam. Hampir setiap daerah di Nusantara ini memiliki makanan khas dan bahan-bahan, yang mana mengandung

Zakaria Executive Chef Grand Mercure Surabaya Grand Mirama (tengah) sebagai narasumber Special Course Culinary Delicacy FTP UKWMS (dok. PKP UKWMS)

Beda Tangan Beda Rasa

(UKWMS – 24/7/2025) – Semasa liburan semester, Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan tetap ramai melalui program Special Course Culinary Delicacy milik Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik