(UKWMS – 8/4/2025) – International Joint Activity (IJA) 2025 kembali digelar di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), pada Senin – Jumat (17 – 21/2) lalu. Program yang dulunya dikenal dengan nama Problem-Based Learning (PBL) ini, merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh UKWMS bekerja sama dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) Taiwan, Osaka Institute of Technology (OIT) Jepang, dan Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang, sejak tahun 2017. Tahun ini, UKWMS menerima dengan total 21 mahasiswa asing, meliputi 3 mahasiswa NTUST, 15 mahasiswa SIT, dan 6 mahasiswa OIT.
Tema tahun ini adalah “Creating for Earth: Exploring Creative Campaigns to Address Ecological Issues”, yang berangkat dari keprihatinan atas semakin merebaknya isu-isu terkait kelestarian lingkungan di sekitar kita. Di tengah tantangan lingkungan yang semakin mendesak, kebutuhan akan pendekatan inovatif untuk meningkatkan kesadaran ekologis, dan mendorong gaya hidup berkelanjutan semakin meningkat.
Kampanye kreatif telah menjadi alat yang efektif dalam advokasi lingkungan, menawarkan cara unik untuk mengkomunikasikan isu-isu ekologis yang kompleks ke dalam bentuk yang mudah dipahami dan menarik bagi masyarakat umum, terutama bagi generasi muda.
Sebelum terjun secara langsung, para student buddies yang juga dilibatkan sebagai peserta diberikan beberapa kelas pembekalan antara lainnya, “Creative Social Campaign” yang disampaikan oleh Grishiella Patricia Liwang, S.I.Kom., M.Med.Kom., dari Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS dan kelas “Climate Change X Artivism: Menyuarakan dengan Aksi Kreatif dan Berkelanjutan” oleh Wahyu Eka Setyawan selaku Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur.
Kemudian, para mahasiswa peserta IJA diajak ke Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS) untuk mengikuti kelas pemanfaatan eco enzyme menjadi sabun. Sekaligus tur melihat proses pemilahan sampah yang berlangsung di BSIS yang dikelola oleh Yayasan Bina Bhakti Lingkungan.
“Setelah mendapatkan materi, selanjutnya para peserta diberikan waktu selama dua hari untuk menyusun ide maupun solusi untuk mengatasi isu lingkungan. Para peserta dapat menuangkan idenya pada sebuah poster dan karya kreatif. Lalu dipamerkan kepada sivitas di UKWMS,” terang Ayu Gayatri, S.Sosio., selaku staff Kantor Urusan Internasional (KUI) UKWMS.
Pameran bertajuk Create for Earth Expo, dilaksanakan di Plaza St. Agustinus UKWMS Kampus Dinoyo pada Jumat (21/2) lalu, dan diikuti sebanyak enam tim. Karya poster mereka antara lain berjudul, “Not Just Ur Trash,” “Stifled Air Heavy Breath & Clean Air True Breath,” kemudian “A Third of All Food Produced Gets Wasted Everyday; That’s a Billion Meals a Day,” “Your Paper Trail: The Deforestation Connection,” “Dialectics Aesthetics,” dan “Fresh from the Ocean.”
Hadir sebagai dewan juri yakni Grishiella Patricia Liwang, S.I.Kom., M.Med.Kom., dan Wahyu Eka Setyawan selaku Direktur Eksekutif WALHI Jawa Timur. “Karya mereka patut mendapat apresiasi, karena sudah menyentuh kampanye kreatif dan sesuai dengan target audiensnya. Poster dan kegiatan interaktif yang disajikan membantu pengunjung memahami isu yang mereka angkat dengan baik,” terang Grishiella.
Melalui serangkaian penilaian, tim 3 dengan judul poster Stifled Air Heavy Breath & Clean Air True Breath dan karya website untuk menampilkan informasi mengenai bahaya polusi udara dan indeks kualitas udara, berhasil meraih juara pertama. Dan tim 5 dengan judul poster Dialectics Aesthetics dan karya anaglyph terpilih sebagai juara favorit. (red1)