[vc_row][vc_column][vc_column_text](UKWMS-16/11/2019) – Memperingati Hari Dongeng Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 November, GEMS Event Organizer dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya menyuguhkan serangkaian acara untuk anak-anak yaitu Funtopia. Funtopia merupakan acara yang bertujuan untuk mengembalikan nilai-nilai literasi terutama dongeng pada anak-anak yang beberapa tahun belakangan menjadi berkurang. Serta agar orang tua dan anak-anak dapat menggunakan dongeng sebagai sarana edukasi dan pendekatan secara emosional terhadap anak. Funtopia mengangkat tema “Tell A Tale”, yang memiliki arti ‘menceritakan sebuah kisah’.
“Nama Funtopia sendiri berasal dari kata Fun yang artinya menyenangkan, dan Utopia yang berarti dunia fantasi atau khayalan. Melalui nama Funtopia, kami ingin memberikan kesan yang menyenangkan kepada anak-anak seperti di dunia fantasi dalam benak anak-anak,” jelas Shanice Priscilla selaku panitia dari GEMS Event Organizer. Funtopia diselenggarakan dalam satu tempat dengan empat zona, yaitu Cooking Zone, Handcraft Zone, Fun Zone dan Stage Show.
Pada masing-masing zona tersebut juga sudah disediakan kegiatan kreatif dan seni untuk anak-anak, seperti menghias donat, membuat bento, membuat pizza, membuat gelang, gantungan kunci, hingga slime. Selain itu ada zona untuk area bermain mulai dari pasir kinetic, mewarnai, mandi bola, hingga ada area untuk dongeng dan pertunjukan boneka tangan yang berkolaborasi dengan pendongeng Kumpul Dongeng Surabaya.
“Adanya Cooking Zone dan Handcraft Zone agar anak-anak dapat berinteraksi dengan kreatifitas mereka yang sudah di asah semenjak kecil, serta untuk melihat potensi sang anak. Sedangkan Fun Zone dibuat untuk mengasah kemampuan kinetik serta mengajak anak untuk aktif dalam bergerak dan berinteraksi melalui permainan yang ada. Dan disini mereka bisa belajar sambil bermain,” jelas Cilla-sapaan akrab Priscilla.
Jika umumnya pembukaan dilakukan dengan memukul gong, berbeda dengan Funtopia 2019. Mereka menggunakan kentongan yang dipukul secara bersama-sama, mulai oleh Dekan dan dosen Fikom UKWMS, Ketua DWP Kota Surabaya dan perwakilan Kumpul Dongeng Surabaya. Sebanyak 150 anak-anak mulai dari Usia Dini, Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Dasar hari itu hadir memenuhi area Funtopia yang digelar di Ciputra World Mall Surabaya.
Sebelum merasakan keseruan di empat zona tersebut, anak-anak lebih dulu diajak mendengarkan dongeng yang disampaikan oleh Kak Toby dari Kumpul Dongeng Surabaya di panggung utama. Terasa semakin menarik, Kak Toby menggunakan boneka tangan berkarakter, diantaranya Elmo, Pipi si Sapi, Boni si gajah pink dan buaya. “Teman-teman jangan ada yang suka berbohong ya, harus bersahabat semuanya,” ujar Toby menyampaikan pesan dari cerita yang ia bawakan. Tak hanya mendengarkan, anak-anak pun diajak bergoyang oleh kak Toby.
Ketua DWP Kota Surabaya Chusnur Ismiati Hendro Gunawan yang turut hadir siang itu juga merasa takjub dengan antusiasme para peserta. “Kami tidak menyangka bahwa antusiasme anak-anak begitu ramai, bahkan sejak sebelum acara dibuka. Dan kolaborasi antara orangtua, anak dan para panitia begitu bagus,” ungkapnya. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ada maksud penting dari dihelatnya Funtopia ini. “Anak-anak usia dini memang edukasinya melalui bermain dan seni bertutur, maka dari acara ini mereka akan belajar bersosialisasi, berteman, cara meminta tolong, berbagi dan sebagainya. Terlebih lagi, kekuatan otak melejit sebelum tidur, maka baik mendongeng sebelum tidur,” ucapnya antusias. (Red/red1)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_gallery interval=”3″ images=”9147,9151,9158,9145″ img_size=”1400×900″][/vc_column][/vc_row]