Workshop Dosen dan Pelatihan Pustakawan APTIK: Capaian Kontekstual, Autentik, dan Relevan

(UKWMS – 23/8/2023) – Dalam membentuk pembelajaran di perguruan tinggi yang kontekstual, autentik, dan relevan diperlukan kolaborasi antara dosen dan pustakawan. Termasuk kebutuhan akan pengaplikasian pondasi pembelajaran perguruan tinggi Katolik yakni, andragogi dan driyarkara maka Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) menyelenggarakan program bagi dosen dan pustakawan. 

Menyadari hal itu, diselenggarakan Workshop Pengembangan dan Pembelajaran Dosen Berbasis Filsafat Driyarkara dan Andragogi APTIK pertama kali di LKD Dukuh Kupang oleh Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS). Selain Workshop bagi dosen APTIK, juga diadakan Pelatihan Pustakawan dan Rapat Kerja Jaringan Perpustakaan APTIK. Kegiatan berlangsung sejak Rabu (26/7) hingga Sabtu (29/7) lalu.
“Program kegiatan yang terlaksana hari ini, silakan digunakan untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menjadi refleksi. Terima kasih, karena telah memberi kesempatan bagi kami, menjadi tuan rumah untuk workshop pengembangan dan pembelajaran dosen berbasis filsafat driyarkara dan andragogi; keunikan atau keunggulan yang menjadi karakter keberadaan dan kebermanfaatan perguruan tinggi katolik di Indonesia,” ujar Drs. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc., Ph.D., Apt., selaku rektor Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Augustinus Widyaputranto, M.Si., selaku direktur program APTIK menyatakan, dalam perkembangan perguruan tinggi Katolik, ditemui adanya persoalan oleh para rektor dan petinggi universitas yang tergabung dalam APTIK terkait pengajaran dosen. Metode dan cara yang digunakan dalam proses pembelajaran oleh dosen perlu diperjelas. Visi yang diinginkan dapat teraplikasi adalah pembelajaran kontekstual, relevan, dan autentik.

Melalui serangkaian kegiatan workshop, setiap dosen yang tergabung sebagai peserta diberi kesempatan untuk membentuk modul, yang mengimplementasikan metode di dalam sistem pembelajarannya. Tentunya berlandaskan dengan filsafat driyarkara dan andragogi, melalui metode yang kontekstual, relevan, dan autentik. Para dosen akan diawasi langsung oleh APTIK, serta memberi laporan. Pada akhir program, terdapat penghargaan bagi dosen yang telah berhasil menerapkan pembelajaran berbasis filsafat driyarkara dan andragogi. 

Diharapkan dosen yang telah mengikuti workshop dapat membagi metode di kalangan dosen di prodinya. Program workshop menjadi program berkelanjutan agar dapat mencapai metode pembelajaran kontekstual, relevan, dan autentik. Selanjutnya, di hari kedua workshop membahas tentang pola pembelajaran efektif bagi mahasiswa. Pembelajaran efektif ini melibatkan penerapan teori dalam praktik, bukan sekadar mempelajari teori, tetapi juga didukung oleh penggunaan beragam media yang membantu memperkaya proses pembelajaran. (anw/red1/Red) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Demokrasi: Masyarakat Harus Cerdas

(UKWMS – 10/5/2024) – Perkembangan teknologi dan informasi dewasa kini banyak mempengaruhi kehidupan manusia, baik pada pribadi maupun kelompok. Bahkan, hampir tidak ada aspek yang

Hari Buruh 2024 dan Refleksi Sektor Ketenagakerjaan di Indonesia

Mewujudkan Pekerja Kompeten Indonesia

Hari Buruh 2024 dan Refleksi Sektor Ketenagakerjaan di Indonesia (UKWMS – 03/05/2024) Aksi demo Hari Buruh pada 1 Mei 2024 telah menjadi sorotan di Indonesia.

Ilustrasi-untuk-artikel-Hari-Pendidikan-Nasional-Indonesia

Hari Pendidikan Nasional Indonesia

(UKWMS – 02/05/2024) Hari Pendidikan Nasional Indonesia, diperingati setiap tahunnya pada tanggal 2 Mei. Momen ini memiliki sejarah yang sangat penting dan signifikan dalam perjalanan