(UKWMS – 09/09/2024) – Sabtu (7/9) yang lalu, tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) mengadakan pelatihan. Kegiatan tersebut bertajuk “Perbaikan Kualitas Produk Olahan Ikan Lele di Kelompok Kumis Lele di Kelurahan Panjang Jiwo, Kota Surabaya”.
Sebelumnya pada Sabtu (31/8) lalu, diselenggarakan bagian pertama kegiatan Abdimas yang berfokus pada “Peningkatan Penggunaan Listrik Tenaga Surya untuk Budidaya Ikan Lele”. Kelompok Kumis Lele adalah kelompok masyarakat yang membudidayakan ikan lele. Bermula dari Yudha Andayana bersama beberapa warga yang mencoba budidaya ikan lele dengan memanfaatkan lahan tidur. Lahan ini merupakan sebuah gedung, yang dahulu digunakan sebagai balai kelurahan lama Panjang Jiwo.
Kegiatan ini dimulai pada tahun 2012, lalu terus berlangsung. Hingga pada tahun 2015 dibentuklah komunitas Kumis Lele. Kelompok ini mulai mengikuti pelatihan dan pembinaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya pada tahun 2017. Beranggotakan 16 orang, kelompok Kumis Lele kini mempunyai tiga kolam pembibitan. Selain itu ada lima kolam pendederan, dan dua kolam pembesaran.
Disampaikan oleh Chatarina Yayuk Trisnawati (Dosen Teknologi Pangan FTP) kegiatan abdimas tersebut memiliki tujuan. “Tujuan pelatihan ini adalah memberikan pendampingan kepada mitra. Agar kegiatan budidaya ikan lele dan produksi olahan lele berjalan lancar. Sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Kelompok Kumis Lele,” papar Yayuk.
Latar Belakang Kemitraan Tim Abdimas UKWMS dengan Kelompok Kumis Lele
Budidaya ikan lele memerlukan sirkulasi air menggunakan pompa air. Demi mengurangi biaya listrik, sistem panel surya menjadi solusi. Kelompok Kumis Lele sudah memiliki dua sistem panel surya. Satu sistem panel surya dapat menghasilkan daya listrik sebesar 100 watt untuk menggerakkan satu pompa air.
Sayangnya, dua sistem panel surya tersebut hanya dapat memenuhi kebutuhan sirkulasi dua kolam dengan pompa air. Saat terjadi kerusakan, maka satu sistem panel surya digunakan secara bergantian untuk seluruh kolam lele. Hal ini berisiko, terutama bila tidak dilakukan penambahan sistem panel surya dan pemeliharaan yang baik. Mengingat baterai dari sistem panel surya dapat rusak karena pemakaian berlebih.
Maka dilakukan upaya untuk meningkatkan penggunaan listrik tenaga surya. Caranya dengan menambah jumlah sistem panel surya, agar keseluruhan kebutuhan untuk pompa air terpenuhi. Selain itu untuk memberikan cara pemeliharaan sistem panel surya, agar alat-alat yang digunakan memiliki umur yang panjang.
Beres dengan kendala pompa air, tim Abdimas UKWMS kembali membekali Kelompok Kumis Lele dengan kemampuan lainnya. “Pelatihan ke-2 mengajarkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik dan metode pengemasan vakum untuk meningkatkan kualitas produk olahan ikan lele mereka,” terang Yayuk
Sebelum pelatihan, kualitas produk olahan ikan lele beku belum optimal. Umur simpan produk berkisar 3 – 4 bulan. Akibatnya, potensi penerimaan dari konsumen menurun. Diketahui, kurangnya pemahaman anggota terkait pengolahan produksi pangan olahan yang baik. Padahal, pengetahuan dan pemahaman ini sangat membantu kelancaran produksi. Khususnya, menjamin keamanan produk yang dihasilkan.
Penyebab kedua adalah adalah proses pengemasan produk yang belum optimal. Sebelumnya, pengemasan dilakukan menggunakan plastik dan direkatkan menggunakan alat sealer. Cara ini memungkinkan adanya udara yang terikut dalam kemasan. Hingga menyebabkan umur simpan produk olahan menjadi pendek, meski disimpan dalam kondisi beku. Oleh sebab itu, pelatihan pengemasan vakum untuk olahan lele dinilai sesuai untuk kebutuhan tersebut.
Adapun, tim dosen yang terlibat adalah: Chatarina Yayuk Trisnawati (Dosen Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian), Diana Lestariningsih (Dosen Teknik Elektro, Fakultas Teknik), Albert Gunadhi (Dosen Teknik Elektro, Fakultas Teknik). Tentunya dibantu dua orang mahasiswa Teknologi Pangan yakni, Roddy Chandra dan King Fire.
Kegiatan Abdimas UKWMS yang berjudul “Peningkatan Penggunaan Listrik Tenaga Surya untuk Budidaya Ikan Lele dan Perbaikan Kualitas Produk Olahan Ikan Lele di Kelompok Kumis Lele di Kelurahan Panjang Jiwo, Kota Surabaya berhasil meraih pendanaan tahun 2024 dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (VW/Red)