Bersiap Menghadapi Arus Mudik

Ilustrasi-artikel-tentang-persiapan-arus-mudik_sumber-flickr.webp

(UKWMS – 05/04/2024) Sebagai kampus swasta unggulan, UKWMS sangat peduli pada semua warganya, baik yang Katolik maupun non Katolik. Toleransi antar umat beragama, digaungkan melalui berbagai kegiatan. Mulai dari berbagi takjil kepada civitas kampus yang Muslim, hingga mempersiapkan tradisi mudik. Tentunya, bersiap menghadapi arus mudik akan bermanfaat mengingat libur panjang menyambut Hari Raya Idul Fitri telah di depan mata.

Tradisi mudik di Indonesia berasal dari bahasa Melayu “udik” yang artinya hulu atau ujung. Masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai sering bepergian ke hilir sungai menggunakan perangkat angkutan seperti perahu. Pada masa itu, mudik dilakukan oleh masyarakat pedesaan yang bekerja di kota besar yang kemudian pulang ke kampung halaman untuk menghadap raja.

Tradisi mudik di Indonesia telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam. Rupanya, di zaman itu, pejabat kerajaan yang bertugas di daerah kekuasaannya melakukan mudik, khususnya ketika Idul Fitri.

Tradisi mudik di Indonesia merupakan tradisi tahunan yang dilakukan setiap hari raya besar, seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru. Mudik di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1970-an.

6 Hal yang penting diperhatikan selagi bersiap menghadapi arus mudik Lebaran

Dalam rangka menghadapi arus mudik di musim libur Lebaran 2024, berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:

1. “Menghindari Jam Sibuk”: Menghindari jam sibuk adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi arus mudik. Pada tahun 2024, kendala jalan raya yang paling mungkin terjadi adalah pada hari senin, 8 April 2024. Menghindari jam sibuk dapat mempermudah perjalanan mudik dan meringankan beban pikiran bagi pemudik.

2. “Persiapan Kesehatan”: Usahakan beristirahat cukup atau tidur 7 sampai 8 jam sebelum mudik, sehingga pemudik tetap terjaga kesehatannya. Selain itu, pemudik juga dapat memeriksakan kondisi tubuh ke dokter sebelum bepergian. Tentunya, mereka yang sudah memiliki kondisi kesehatan bawaan perlu siap sedia obat-obatan pribadinya. Bahkan, bagi yang sehat walafiat dan ingin sekadar berjaga-jaga, tidak ada salahnya membawa obat-obatan.

3. “Perawatan Kendaraan”: Periksakan kendaraan yang akan ditumpangi, baik roda dua atau roda empat ke bengkel terpercaya. Komponen yang harus diperiksa adalah oli mesin, kondisi ban. Tak kalah penting adalah sistem pengereman, kelistrikan mesin, sistem pendingin kendaraan, sistem kemudi, suspensi, dan air radiator.

4. “Keamanan Tempat Tinggal”: Lakukan penguncian untuk setiap pintu rumah, ataupun kamar kos yang ditinggal mudik. Bila memungkinkan, gunakan kamera pengawas sebagai pengamanan tambahan. Koordinasikan kondisi rumah dengan lingkungan atau petugas keamanan. Lalu pastikan posisi air, kompor, gas atau kelistrikan tidak dalam posisi menyala.

5. “Angkutan Mudik Gratis”: Cari tahu informasi seputar fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan. Kementerian Perhubungan juga menyelenggarakan angkutan mudik gratis pada Lebaran 2024, yang dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik.

6. “Pengantar Jalur Darat”: Pemudik Lebaran 2024 disarankan menghindari jalur darat yang didapati paling sering terjadi kendala. Terutama pada perkiraan waktu puncak arus mudik pada hari senin, 8 April 2024, dan jam 4 sampai 14.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, pemudik dapat menghadapi arus mudik di musim libur Lebaran 2024 dengan lebih aman, nyaman, dan mudah. (VW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PPG UKWMS Kukuhkan 198 Guru Profesional Indonesia

(UKWMS – 27/04/2024) – Program Studi Pendidikan Profesi Guru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PPG FKIP) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), menyelenggarakan kegiatan Pengukuhan

Ilustrasi-Artikel-Hari-Bumi-Pentingnya-Jaga-Lingkungan-Hidup_Sumber-Picril.jpg

Pentingnya Jaga Lingkungan Hidup

(UKWMS – 22/04/2024) Hari Bumi adalah hari pengingat yang diperingati setiap tahun pada tanggal 22 April. Ini adalah hari untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat