(UKWMS-2/9/2019) – Beberapa tahun terakhir perekonomian global terus bergerak dalam bayang-bayang ketidakpastian, bahkan kini disertai meningkatnya resiko resesi. “Laporan IMF (International Monetary Fund-red) Interim Outlook di tahun 2016 telah memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia ke depan akan berada dalam low growth trap. Bahkan pada bulan Oktober 2019, IMF kembali merilis bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi sedang dialami oleh hampir 90 persen negara-negara di dunia. Faktor utama yang mendasari adalah dinamika struktur perdagangan global yang mempertajam persaingan antar negara,” ungkap Dr. Lodovicus Lasdi, MM., Ak., CA., CPA., Dekan Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FB UKWMS).
Dari segi masyarakat sendiri saat ini mengalami perubahan dalam berbelanja. Sebelum revolusi industri 4.0, masyarakat harus ke toko untuk membeli kebutuhan. Namun sekarang semua pembelian tinggal klik dan melalui aplikasi daring atau e-commerce. Agar tak sekedar bertanya-tanya dalam benak pikiran, Program International Business Management (IBM) FB UKWMS bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) menggelar seminar yang ditujukan bagi para mahasiswa FB UKWMS. Topik yang dipilih yakni Perluasan Pangsa Pasar Produk-produk Jawa Timur ke Luar Negeri Melalui E-commerce.
Ir. Marolop Nainggolan, MA., selaku Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag RI hadir sebagai pembicara. Guna meningkatkan perluasan pangsa pasar, tentu harus memiliki strategi peningkatan ekspor. “Ada tiga strategi fokus kami, yang pertama mengontrol barang impor dan ekspor kita, jaga agar barang-barang yang diimpor bisa membantu produksi kita. Kedua, perluasan pasar ekspor, mencari pasar mana yang bisa kita perluas untuk menerima produk kita. Dan ketiga, gunakan teknologi yakni e-commerce yang memang murah, mudah, cepat sebagai sarana promosi digital,” jelas Marolop.
Pada sesi selanjutnya diadakan Talkshow bersama tiga pembicara yakni Dr. Wahyudi Wibowo, ST., MM., selaku Kepala Program IBM UKWMS, Zebedeus dari Ralali.com dan Maulina dari Kalyana Indonesia, dan dimoderatori oleh Yulika Rosita Agrippina, S.M., MIB dosen IBM UKWMS. Zebedeus mengawali penjelasannya dengan mengatakan bahwa berbisnis daring memang mudah tapi juga berbahaya. “Mudah sekali untuk membuka toko secara online, tetapi juga harus berhati-hati dalam bertransaksi. Nah, tips untuk berjualan online agar cepat laku bisa dicoba dengan cara memberi judul yang lengkap dan menarik agar produk dapat muncul di segala pencarian. Selanjutnya didukung juga dengan foto yang menarik serta deskripsi jelas,” papar Zebedeus.
Maulina menambahkan, jika terdapat kesulitan atau kendala saat berjualan berikan pelayananan dan treatment yang baik kepada pembeli agar mereka nantinya melakukan pembelian secara berulang. “Produk Kalyana saya juga pakai sendiri, sehingga tau kekurangannya sebelum dijual dan digunakan banyak orang,” pungkasnya.