Hari Jadi ASEAN dan Sejarahnya

Ilustrasi-artikel-Hari-Jadi-ASEAN-dan-Sejarahnya_sumber-wikimedia.jpg

(UKWMS – 8/8/2024) Tahun ini, ASEAN merayakan usia ke-57 tahun dengan mengusung tema “Komunitas yang Terhubung dan Berdaya”. Sejarah berdirinya ASEAN bermula pada tahun 1967. Dipelopori oleh lima menteri luar negeri dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand yang melakukan pertemuan di Bangkok. Pada tanggal 8 Agustus 1967, kelima menteri tersebut menandatangani Dokumen Deklarasi ASEAN, yang merupakan titik awal pembentukan organisasi ini.

Deklarasi Bangkok ini ditandatangani oleh Adam Malik (Indonesia), Narciso R Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Tujuan utama pembentukan ASEAN adalah untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Selain itu juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

ASEAN telah berkembang menjadi organisasi yang kuat dengan anggota 11 negara, termasuk Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Perhimpunan ini tidak hanya berfokus pada perdamaian dan stabilitas, tetapi juga pada pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia Tenggara.

Peran Penting Indonesia dalam Sejarah ASEAN

Indonesia telah memainkan peran kunci dalam pembentukan dan perkembangan ASEAN. Negara kita telah berperan aktif dalam membentuk visi, arah, dan tujuan organisasi ini. 

Berikut ini adalah beberapa peran penting Indonesia dalam berbagai aspek ASEAN:

1. Penggagas Lahirnya ASEAN: Indonesia merupakan salah satu penggagas lahirnya ASEAN, yang ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok[5].

2. Penyelenggara KTT ASEAN Pertama: Indonesia menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pertama di Bali pada tahun 1976, yang membahas pembentukan sekretariat ASEAN.

3. Penggagas Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN: Indonesia telah mengusulkan pembentukan Komunitas ASEAN yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.

4. Penengah Konflik: Indonesia telah berperan sebagai penengah dalam konflik antara Myanmar dan Bangladesh mengenai pengungsi Rohingya, serta dalam penanganan masalah keamanan seperti perompakan dan kejahatan lintas batas.

Demikianlah, peran Indonesia dalam pembentukan dan perkembangan ASEAN sangat signifikan. Negara ini terus berkontribusi dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Semua itu dapat diwujudkan dengan terus memperkuat kerjasama dan integrasi di kawasan Asia Tenggara. Seperti misalnya UKWMS yang tergabung dalam ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) untuk meningkatkan kualitasnya. (VW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rektor dan Para Wakil Rektor (memakai gordon) berfoto bersama Dewan Pengurus YWMS dan Keuskupan Surabaya, usai pelantikan (dok. PKP UKWMS)

Empat Srikandi Pimpin UKWMS Masa Bakti 2024-2028

(UKWMS – 3/12/2024) – Tonggak kepemimpinan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) resmi berganti. Pelantikan Rektor dan Para Wakil Rektor UKWMS masa bakti 2024-2028, dilaksanakan

Masa Adven UKWMS - part 1

Memahami Makna dan Tradisi dalam Masa Adven

(UKWMS – 2/12/2024) – Masa Adven atau masa penantian, dimulai empat minggu sebelum Natal. Karena itu kata “Adven” yang berasal dari bahasa Latin “adventus” memiliki

Penyerahan anggota alumni baru UKWMS oleh Rektor (Kiri) kepada Ketua Ikatan Alumni Marselinus Jeramun S.E

Wisuda UKWMS: Langkah Awal Menuju Masa Depan

(UKWMS – 28/9/2024) – Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) sukses menggelar upacara wisuda semester genap tahun akademik 2023/2024. Upacara digelar pada Sabtu (28/9), di