(UKWMS – 2/12/2022) – Renhard Sidik, mahasiswa Program Digital Business Management Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FB UKWMS) berhasil dinobatkan sebagai Juara I Koko Cici Jawa Timur 2022. Awalnya ia tidak berminat untuk mengikuti audisi Koko Cici Jawa Timur baik yang digelar di UKWMS maupun di tempat lain, namun karena ajakan dan desakan teman akhirnya ia memutuskan untuk mencoba mengikuti audisi secara daring.
Proses audisi daring membuat Renhard tidak bisa bertemu juri secara langsung untuk sesi wawancara, meski begitu ia tetap memberikan performa terbaiknya. Ia juga mengirimkan video ketika sedang berlaga Wushu dalam sesi Talent Show. Tahun ini pula, Renhard juga berhasil meraih Juara I Kejuaraan Provinsi di cabang olahraga Wushu. Hal ini rupanya menjadi nilai tambah bagi Renhard.
“Setelah lolos audisi ada karantina, banyak hal baru yang saya pelajari seperti budaya Tionghoa, Public Speaking, dan juga kerja sama dengan para peserta. Paling menarik belajar untuk melakukan catwalk, kadang juga masih sedikit salah. Saya juga mengenal banyak teman baru dan pengalaman yang tidak bisa didapat di tempat lain,” ujar Renhard.
Senang dan tak menyangka, perjuangannya berlanjut hingga ia masuk ke dalam Semi-Finalis Koci Jatim. “Orang tua, teman, dan para dosen dari UKWMS juga sangat mendukung saya dalam mengikuti kegiatan ini walaupun harus izin kelas untuk beberapa hari, sehingga masih tetap bisa menjalankan perkuliahan dengan baik,” ceritanya. Acara Grand Final Koko Cici Jawa Timur 2022 digelar di Graha Unesa pada Sabtu, (26/11) lalu.
Dari 12 pasang peserta dipilih kembali menjadi enam pasang, termasuk Renhard. Dari enam pasang, diseleksi hingga ditentukan tiga pasang terbaik. Renhard bersama Sherly Angelina pasangannya terpilih menjadi Juara I Koko Cici Jawa Timur 2022, dan bertugas selama satu tahun kedepan.
Meraih gelar baru, Renhard kini mengemban tugas baru yakni menjadi duta yang mengenalkan budaya dan juga pariwisata di Jawa Timur. Ia mengatakan banyak sekali tempat wisata yang menarik dan berstandar internasional di Jawa Timur, namun masih belum terlalu diekspos. (red1)